Berinvestasi Saham dengan Metode Teknikal dan Fundamental Agar Menguntungkan. Simak Penjelasannya

Berinvestasi Saham dengan Metode Teknikal dan Fundamental Agar Menguntungkan. Simak Penjelasannya
Ilustrasi saham
0 Komentar

Seorang investor fundamental juga akan serius mempelajari bisnis perusahaan yang sahamnya ingin dia miliki. Bagaimana daya saing sektor usahanya, para kompetitor bisnis, dan bagaimana perusahaan melakukan inovasi atau strategi bisnis jangka panjang.

Seiring investor memahami perusahaan yang sahamnya ingin dia miliki, semakin tepat ia dapat memilih saham yang akan memberikan keuntungan di masa depan dalam bentuk dividen (pembagian keuntungan dari laba perusahaan) dan capital gain (keuntungan dari harga jual saham).

 Lalu, jika seorang investor mau berinvestasi dalam jangka waktu pendek,  khususnya kurang dari setahun. Investor jenis ini harus mempelajari strategi teknikal. Secara sederhana, pengertian strategi teknikal adalah cara berinvestasi dengan mengamati volatilitas dari kenaikan dan penurunan harga suatu saham. Investor teknikal harus  memantau grafik pergerakan harga suatu saham  pada suatu waktu tertentu.

Baca Juga:Pada Anak Dianggap Bukan Penyakit. Justru Obesitas Ancam KomplikasiBMKG: Musim Kemarau Datang Lebih Awal. El-Nino Berpeluang 50-60%

Ketika  seorang investor sudah menghapal pola pergerakan harga sebuah saham berdasarkan hukum permintaan dan penjualan yang terjadi (market mechanism) pada suatu periode, atau berdasarkan biddan offer saham-saham tersebut di papan perdagangan bursa efek, maka dia bisa mengambil keputusan. Baik keputusan saat membeli saham,  maupun waktu yang  tepat untuk menjual saham.

 Salah satu syarat untuk bisa  mengimplementasikan strategi teknikal untuk menikmati  keuntungan dari investasi saham adalah fokus dalam mengamati pergerakan harga saham. Karena jika terlewati dalam pemantauan, investor bisa kehilangan kesempatan mendapatkan momentum menghasilkan capital gain dari kenaikan harga saham yang dimilikinya.

Aksi tersebut adalah  aksi sekumpulan oknum investor yang membuat harga saham tertentu seolah-olah sedang diminati dan banyak dibeli. Lalu, ketika investor yang terjebak merasa tertarik dan ikut membeli, kemudian sekumpulan oknum tersebut melakukan aksi jual yang membuat harga saham kembali turun.

0 Komentar