Investor yang terjebak aksi spekulasi umumnya akan menyadari ketika harga suatu saham yang dibeli tiba-tiba mengalami penurunan secara signifikan dan dalam kurun waktu yang cepat , sehingga ia tidak memiliki kesempatan lagi untuk bisa menjual sahamnya di harga awal ketika dia membeli. Dengan kejadian itu, investor terpaksa menerima kerugian dengan melakukan cut loss (menjual saham di harga lebih rendah).
Selain potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu investor dalam bertransaksi saham, investor juga berpeluang untuk mengalami risiko kehilangan modal investasi (capital loss).
Oleh sebab itu, gunakan dana investasi dari pos uang yang berlebih atau uang diluar dari biaya kebutuhan hidup. Terakhir, alokasikan dana untuk investasi, setelah seorang investor memiliki tabungan darurat yang besarnya 6-12 kali biaya hidup. Sehingga, apapun risiko yang mungkin terjadi, tidak akan membuat hidup para investor menjadi terganggu.(*).