“Para seniman dan budawayan ini nantinya akan secara khusus memberikan pelatihan dan penbelajaran bagi para guru bahasa Cirebon,” ujarnya.
Selain itu jika memungkinkan, Ai Nur Azizah menyatakan, akan undang sebagai guru tamu untuk menyampaikan langsung kepada siswa-siswa.
Sementara itu, lanjut Ai Nur Azizah, Pasanggiri Bahasa Cirebon yang digelar di momentum hari bahasa ibu dunia tersebut bertujuan menjadikan ajang kreativitas bagi pelajar sebagai salah satu mata rantai pergaulan kehidupan yang berbudaya.
Baca Juga:Polres Indramayu Bongkar Kasus Curanmor dalam 10 Hari, Bekuk 12 PelakuHarga Bawang Merah Turun Drastis, Ini Faktor Penyebabnya
Selain itu, lanjutnya, menciptakan hubungan kerja sama di kalangan pelajar di Kabupaten Cirebon.
Kemudian, meningkatkan semangat belajar di sekolah melalui pembinaan minat, bakat, dan kemampuan pelajar, khususnya di bidang bahasa dan sastra Cirebon.
“Pasangiri ini juga merupakan salah satu program kegiatan tahunan yang menarik dan sebagai penyaluran bakat para pelajar,” katanya.
Diungkapkannya, ada 7 macam lomba yang digelar dalam momentum Pasanggiri tersebut yakni maca guritan, maca wewara, pidato, nembang cerbonan, maca lan nulis carakan, dongeng dan jogregan.
“Peserta lomba diikuti hampir 150 siswa dari 30 sekolah. Alhamdulillah kami disupport oleh Pak Bupati dan Pak Kadisdik,” pungkasnya. (dri)