“Kita sebagai aparatur pemerintahan di Kementan mendorong dan memotivasi agar petani terus melaksanakan hajat bercocok tanam. Kita mengusulkan dan memperjuangkan serta merealisasikan potensi sektor pertanian di Desa Jatimunggul,” kata Jamhari.
Sebagai kabupaten penghasil padi nomor satu nasional, kata Jamhari, Kabupaten Indramayu menjadi lumbung pangan terbesar bukan saja di Jawa Barat, namun juga nasional.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat, Yanti mengucapkan selamat kepada Kabupaten Indramayu yang telah mencapai produktivitas padi sebesar 1,49 juta ton pada tahun 2022.
Baca Juga:Bantu Petani Ubi Lokal, Bupati Kuningan Kenang Pendiri Surabraja Diterjang Longsor, Jembatan Kedungmaung Greged Terancam Ambruk
Torehan produktivitas padi di Kabupaten Indramayu Tahun 2022 ini, memberikan kontribusi 15,71 persen terhadap total produksi padi di Provinsi Jawa Barat.
“Dengan hasil ini menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai daerah yang produsen padi terbesar ke-1 di tingkat Provinsi Jawa Barat bahkan nasional,” sebutnya.
Bahkan saat Presiden RI Ir H Joko Widodo melakukan kunjungan kerja (kunker) di Bendungan Sadawarna Kabupaten Subang satu tahun lalu, sangat mengapresiasi Kabupaten Indramayu yang menghasilkan sebanyak 1,3 juta ton padi di tahun 2021.
Presiden juga berharap, Kabupaten Indramayu dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 1,8 juta ton di tahun 2023.
Menanggapi harapan dari Presiden Jokowi. Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina SH MH CRA menyatakan, akan berusaha meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Indramayu sehingga apa yang ditargetkan Presiden Jokowi dapat tercapai.
Bahkan, kata Bupati Nina, Kabupaten Indramayu siap meningkatkan produktivitas padi hingga 2 juta ton di tahun 2023.
“Produktivitas panen padi Kabupaten Indramayu di tahun 2022 sebanyak 1,49 juta ton, dari tahun 2021 sebanyak 1,3 juta ton. Artinya, mengalami peningkatan. Sesuai target Bapak Presiden Jokowi, Kabupaten Indramayu siap mencapai 1,8 juta ton bahkan 2 juta ton,” tukas Bupati Nina. (oni/kho)