BANDUNG, RADARCIREBON.ID- Ada nama lain yang disebut-sebut oleh para tenaga honorer yang jadi saksi di sidang Sunjaya Purwadisastra di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin 10 April 2023
Nama itu adalah Siti Runengsih atau Nining. Dalam sidang Sunjaya tersebut, ada 7 tenaga honorer yang kompak menyebut nama Nining yang menjadi penghubung dengan mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra.
Komunikasi antara keluarga honorer dengan Nining inilah kemudian keluar nominal untuk bisa menjadi tenaga honorer di SKPD atau dinas-dinas di Pemkab Cirebon. Pertemuan sendiri dilakukan di rumah Nining yang menurut beberapa saksi beralamat di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Penyebar QRIS Bodong di Masjid DItangkap30 UCAPAN IDUL FITRI 2023 Penuh Makna, Cocok Kirim ke WA atau Update Status Sosmed
Menariknya, peran Siti Runengsih atau Nining ini begitu vital dalam rekrutmen, terutama di Satpol PP. Bahkan berkas lamaran, pengecekan postur dan tinggi badan sampai penyerahan uang, semua ditransaksikan antara para keluarga tenaga honorer dengan Siti Runingsih atau Nining itu.
Jaksa KPK pun sampai heran, kenapa para tenaga honorer menyerahkan uang kepada Nining padahal saat awal meminta pekerjaan datang ke Sunjaya. Kekesalan Jaksa KPK setelah para saksi dari tenaga honorer tersebut sebagian besar menyebut pemberian dengan alsaan bentuk rasa syukur.
“Kan minta kerjanya ke bupati, lalu dapat, kenapa ngasih rasa syukurnya ke Bu Nining? Bu Nining ini siapa, sebagai apa? Ingat saksi sudah di-BAP dan keterangannya di bawah sumpah ya,” ujar salah satu Jaksa KPK.
Sebagian besar tenaga honorer sendiri dari keterangan mereka di pengadilan mengaku menyerahkan uang beragam. Yakni mulai Rp20 juta sampai Rp45 juta per orang. Dalam sidang kali ini, baru 7 orang saksi tenaga honorer yang didengarkan kesaksiannya di hadapan majelis hakim.
Salah satu tenaga honorer di lingkup Pemkab Cirebon, Asep, mengatakan awal ia ikut melamar sebagai tenaga honorer setelah ditawari orang tuanya untuk bekerja sebagai tenaga honorer.
“Orang tua lihat saya kerja serabutan lalu menawari saya untuk bekerja sebagai honorer. Orang tua saya timses bupati, lalu setelah ada komunikasi dengan bupati, akhirnya diarahkan untuk bertemu dengan Bu Nining,” ujarnya.