Botol air PET yang dapat digunakan kembali memiliki partikel mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan botol PET sekali pakai.
Sering membuka dan menutup botol juga menyebabkan lebih banyak partikel yang terbentuk akibat gesekan.
Pertanyaan kritisnya masih belum terjawab: sejauh mana partikel mikroplastik yang ditemukan dalam air kemasan mengancam kesehatan manusia?
Baca Juga:PAKAI BEDAK KELLY Dijamin Wajah Putih Glowing dengan Cepat, Begini CaranyaDukung Pegelaran Balap Motocross Dunia di NTB, XL Axiata Perkuat Jaringan di Sumbawa dan Lombok
Para peneliti telah mengembangkan sejumlah hipotesis tentang bahaya fisik dan kimia. Tidak ada penelitian yang dipublikasikan secara langsung dalam mempelajari dampak partikel plastik pada manusia.
Satu-satunya penelitian yang ada bergantung pada tes laboratorium yang memaparkan sel atau jaringan manusia ke mikroplastik atau yang menggunakan hewan pengerat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya mikroplastik dengan ukuran partikel lebih kecil dari 1,5 mikrometer yang dapat dicerna atau diserap karena kelarutannya dan dikeluarkan secara langsung.
Partikel mikroplastik yang tertelan kurang dari 1,5 mikrometer dari air kemasan mampu bermigrasi melalui dinding usus dan mencapai berbagai jaringan tubuh, termasuk usus, hati, dan kelenjar getah bening.
Partikel kecil yang memasuki sel atau jaringan dapat mengiritasi hanya dengan menjadi kehadiran asing yang menyebabkan peradangan jaringan paru-paru yang dapat menyebabkan kanker.
Akumulasi partikel-partikel ini dalam jaringan manusia telah dikaitkan dengan toksisitas kimia.
Senyawa seperti peliat, penstabil, dan pigmen yang digunakan dalam produksi dapat dilepaskan oleh mikroplastik dan berjalan melalui tubuh dalam aliran darah.
Baca Juga:Gunakan Minyak Zaitun dengan Natur E, Wajah Bersinar di Pagi Hari, Begini CaranyaSEBELUM DITUTUP, Segera Ajukan KUR BRI 2023 Rp 100 Juta Bunga 0,5 Persen Tanpa Jaminan, Cek Angsurannya Disini
Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti peradangan, genotoksisitas, stres oksidatif, dan kerusakan pada saluran pencernaan.
Bahan kimia yang dilepaskan dari bahan kemasan air kemasan sekarang dikenal sebagai polutan yang muncul dan bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius termasuk kanker dan cacat perkembangan.
Satu-satunya penelitian yang ada bergantung pada tes laboratorium yang memaparkan sel atau jaringan manusia ke mikroplastik atau yang menggunakan hewan pengerat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya mikroplastik dengan ukuran partikel lebih kecil dari 1,5 mikrometer yang dapat dicerna atau diserap karena kelarutannya dan dikeluarkan secara langsung.
Partikel mikroplastik yang tertelan kurang dari 1,5 mikrometer dari air kemasan mampu bermigrasi melalui dinding usus dan mencapai berbagai jaringan tubuh, termasuk usus, hati, dan kelenjar getah bening.