Bahkan si robot juga tak akan paham ketika pelanggan bermaksud mengajak bercanda. Saat berhadapan dengan pelanggan usil yang menguji kecerdasannya dengan pertanyaan-pertanyaan aneh, bisa jadi si robot itu pusing karena tidak mampu mengimbangi. Dan dia menolak semua pertanyaan yang tidak sesuai standar, “Pertanyaan anda tidak sesuai, silakan ulangi lagi”.
Kearifan konvensional
Menjalani aktivitas kehidupan dengan asistensi teknologi yang serba canggih, membuat hidup terasa terlalu mudah dan terkesan manja. Entah mengapa, kerinduan akan cara-cara manual, tradisional, dan konvensional itu kadangkala muncul menggoda untuk dicoba dan dilakukan kembali pada masa sekarang ini.
Semisal, pernahkah kita rindu untuk menulis surat dengan kertas dan pena, lalu memasukkannya ke dalam amplop, merapatkannya dengan lem kertas, lantas kita bawa pergi ke kantor pos. Di sana kita membeli prangko, menjilatnya dengan lidah, kemudian menempelkannya ke bagian kanan atas amplop. Beberapa hari kemudian kita akan menerima balasan, Pak Pos dengan motor oranyenya menghampiri pagar rumah dan berteriak: “Suraaatt…”, dan kita pun girang bukan kepalang.
Baca Juga:Anda Pemalu dan Tidak Percaya Diri?. Ini Cara MengatasinyaTerlanjur Buka Pesan File APK di Whatsapp? Ini yang Harus Segera Dilakukan!. Marak Penipuan File APK, Ini Himbauan dari Pakar Keamanan Siber
Selainnya, banyak kebiasaan lama seolah hilang tergantikan oleh kecanggihan teknologi, yang bila kita lakukan pada saat ini menjadi terasa istimewa. Ambil contoh, kita memasak dengan kayu bakar, padahal tersedia kompor induksi, kita pergi dengan mengayuh sepeda, sementara ada mobil di garasi. Dan rata-rata kegiatan yang dilakukan secara konvensional memiliki manfaat kesehatan dan mendukung gaya hidup berkelanjutan. Meski demikian, pilihlah jalan moderat saja.