CIREBON, RADARCIREBON.ID- Pemudik yang menuju arah Jawa Tengah melalui jalur pantura Cirebon mulai meningkat, Jumat 5 April 2024.
Pihak kepolisian pun sudah mengambil berbagai kebijakan, salah satunya adalah menutup putar arah atau u-turn di jalur pantura Cirebon.
Meski demikian, tak semua u-turn di jalur pantura Cirebon ditutup.
Baca Juga:Polisi Rekayasa Lalin Mudik 2024 Mulai 5 April, Simak Penjelasan Kakorlantas dan JadwalnyaUPDATE: Ini Jadwal Sidang 4 Menteri pada Sengketa Pilpres 2024 di MK, Airlangga Siap Hadir
Polisi memastikan u-turn yang ditutup merupakan titik yang dianggap berpotensi terjadi kemacetan kendaraan.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan ada 77 u-turn mulai dari Susukan hingga Losari.
Dari jumlah tersebut, kata Kombes Sumarni, yang ditutup ada 38 titik.
“Jadi beberapa u-turn yang kita anggap menimbulkan potensi kemacetan, kita tutup. Jumlahnya ada 38 titik,” terang Sumarni, Kamis 4 April 2024.
“Kita juga sudah analisa, ada beberapa u-turn yang kita tetap buka dengan menempatkan petugas di sana,” sambung Kombes Sumarni.
Disinggung soal titik rawan kepadatan arus lalu lintas, Sumarni mengatakan ada di pertigaan maupun di persimpangan jalan.
Selain itu, yang menjadi titik rawan di pasar tumpah. Seperti Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Kue Weru, dan Pasar Ikan Gebang.
Pihaknya juga menempatkan personel di beberapa titik rawan tersebut. “Yang kita antisipasi, jangan sampai aktivitas masyarakat di pasar tersebut menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan saat arus mudik,” terangnya.
Baca Juga:Siaga Mudik 2024, Polri Kerahkan Ambulans Udara, Simak Titik Operasi dan Cara KerjanyaMulai Masuk Puncak Mudik 2024, Ini Jadwal One Way Tol Trans Jawa
Terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto mengatakan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2024, pihaknya berkolaborasi dengan TNI, Damkar, Dinas Kesehatan, BPBD, Dishub, Satpol PP dan instansi terkait lainnya di Kota Cirebon.
Untuk personel TNI jumlah sebanyak 32 orang, Dishub 70 orang, Satpol PP 36 orang, Damkar 10 orang, Dinkes dan PMI sebanyak 112 orang.
“Sedangkan dari Polres Cirebon Kota yang dilibatkan sebanyak 428 personel. Kemudian personel bantuan atau BKO dari Polda Jabar sebanyak 60 personel, instansi samping sebanyak 206 orang. Jadi jumlah total yang terlibat sebanyak 748 personel,” katanya.
Rano menyebutkan, pihaknya juga mendirikan sebanyak 7 pos pengaman di wilayah hukum Polres Cirebon Kota. Pos Terpadu atau pos induk berada di Gunungsari Trader Center (GTC).
Kemudian 7 Pos PAM, antara lain depan Bakorwil, Kedawung, perempatan Pemuda Jl Brigjen Darsono, Kanggraksan, Kalijaga, Mundu, dan Celancang.