Kabupaten Kuningan Berpotensi Jadi Industri Pertanian, Bagaimana Caranya?

ist
Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin RI) Budiman Sudjatmiko saat peluncuran pilot program linieritas pengentasan kemiskinan di Desa dan Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (21/4/2025).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kabupaten Kuningan menjadi lokasi peluncuran pilot program linieritas pengentasan kemiskinan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin RI).

Acara berlangsung di Desa dan Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dihadiri Ketua BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko, Senin, 21, April 2025.

Peluncuran program ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sebelumnya antara Bupati Kuningan dan BP Taskin RI.

Baca Juga:Semangat Kartini, Polwan Kuningan Donor Darah untuk KemanusiaanWabup Kuningan Tuti Andriani Imbau Jaga kebersihan di Lingkungan Kantor

Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Kuningan masih berada pada peringkat kedua termiskin di Jawa Barat, sehingga perlu dukungan program strategis dari pemerintah pusat.

Budiman Sudjatmiko memaparkan, Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan industri.

“Kuningan ini agraris, tapi potensinya bisa naik kelas menjadi industri pertanian berbasis kerakyatan,” kata mantan Anggota DPR RI periode lalu tersebut saat berdialog dengan masyarakat di Desa Cimahi, Kecamatan Cimahi.

Budiman menegaskan, BP Taskin akan terus menyambangi daerah-daerah miskin untuk mengenali langsung persoalannya, sekaligus menggali potensi lokal yang bisa dikembangkan untuk mengentaskan kemiskinan.

Dalam kunjungannya ke Desa/Kecamatan Cimahi di sini melihat masih banyak masyarakat hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.

Mereka juga butuh sentuhan perhatian dari pemerintah dan akses yang lebih baik ke layanan dasar dan teknologi.Budiman menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya fokus pada sektor pertanian.

“Kita juga akan mendorong dari sisi pendidikan, kesehatan, serta penguatan ekonomi rakyat seperti UMKM dan industri rumah tangga. Semua harus saling mendukung,” ujarnya.

Baca Juga:Sudah Membuktikan di Arunika Kuningan, Ini Ide Keren Rokhmat Ardiyan untuk Kemajuan PangandaranKasus Arisan Online di Weru Cirebon Akhirnya Damai

Dalam kesempatan itu, BP Taskin turut mendemonstrasikan pemanfaatan teknologi drone pertanian.

Drone ini merupakan inovasi BP Taskin yang dapat membantu petani dalam menyemprot pupuk dan insektisida, sekaligus menghemat waktu dan biaya produksi. “Ini bagian dari strategi menjadikan masyarakat petani lebih mandiri, efisien, dan sejahtera,” katanya.

Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menyampaikan, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Kabupaten Kuningan.

Meski mengalami penurunan dari 12,78 persen di tahun 2022 menjadi 11,88 persen pada tahun 2024.

0 Komentar