Juara Tidak Terkenal

istimewa
Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group.
0 Komentar

Oleh: Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group

INDRAMAYU terus menjadi penopang pangan dan ekonomi Indonesia. Langganan jadi juara nasional penghasil beras. Di 2020 misalnya, Indramayu sudah menjadi jawara penghasil beras nasional. Sebagaimana dilansir BPS, ada 25 kabupaten di Indonesia sebagai produsen beras.

Indramayu merupakan kabupaten peringkat pertamanya. Dengan luas panen padi 226.626 hektare (ha) dan diperoleh produksi 1.363.312 ton gabah kering giling. Atau setara dengan 782.132 ton beras setahun.

Di tahun 2024, menurut data BPS, produksi beras Kabupaten Indramayu adalah 808.100,81 ton. Indramayu pun mengalahkan Subang, Kabupaten Cirebon, Karawang, dan Cianjur. Daerah-daerah ini sejak dulu juga menjadi lumbung padi nasional.

Baca Juga:Kemenag Jabar Siap Berangkatkan 38 Ribu Jamaah HajiTelkom Witel Priangan Timur Dukung Uji Kompetensi Keahlian Siswa TKJ SMK PGRI Karangampel

Walau sudah menjadi juara, tapi masih ada yang mengganjal. Apa itu? Beras Indramayu masih kalah terkenal. Atau beras Indramayu kalah tenar dengan kabupaten lain. Terutama dengan beras Cianjur dan Karawang. Indramayu juara, tapi kurang begitu terkenal. Biasanya, kalau juara sekaligus terkenal.

Memang bukan problem serius. Hanya sayang kalau tidak disekaliguskan. Sudah juara, untuk terkenal tinggal satu dua langkah lagi. Juara sebagai modal paling utama untuk terkenal sudah didapatkan. Mengapa tidak terkenal? Ini yang harus dicari penyebabnya. Tapi kalau kita hanya mencari akar masalahnya, hanya membuang-buang waktu.

Lebih cocok kalau langsung menatap ke depan. Bagaimana bisa terkenal? Saya pikir itu lebih penting. Optimis: juara dan terkenal sebagai tonggak yang harus dicapai. Ini sekadar saran saja. Ada beberapa langkah untuk beras Indramayu menjadi terkenal. Setidaknya tiga langkah branding, menurut saya, yang harus ditempuh.

Pertama: sepakat menggunakan satu nama (call sign) untuk semua beras yang diproduksi oleh Kabupaten Indramayu. Kedua: promosi besar-besaran menggunakan semua platform media. Dari yang konvensional hingga yang terkini. Yang penting terukur dan tidak buang-buang anggaran.Ketiga: distribusi secara masif, baik internal dan eksternal.

Untuk satu nama beras Indramayu banyak cara bisa ditempuh. Yang paling demokratis menggunakan model dilombakan. Atau semacam sayembara. Cara ini akan melibatkan partisipasi masyarakat luas.

Walau, menurut saya ada nama yang gampang diingat. Bahkan juga bisa menunjuk dari mana nama itu berasal. Walau tidak mutlak. Misal dua nama ini: NYI AYU atau NYAI AYU. Dua nama ini memang tidak menunjuk langsung nama daerah, tapi sudah mengarah ke Indramayu.

0 Komentar