Perkuat Karakter Siswa, Disdik Kabupaten Cirebon Gandeng 424 Kiai Desa hingga Larang Bawa HP dan Motor ke Seko

Peringatan Hardiknas Cirebon
WISUDA TAHFIDZ: Perwakilan pelajar dari 1750 wisuda tahfidz juz 30 dites hafalan oleh Bupati Cirebon Drs H Imron MAg dan Wabup H Agus Kurniawan Budiman dalam acara Hardiknas di Halaman Kantor Dinas Pendidikan, Jumat (2/5). FOTO : SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon meluncurkan sejumlah program unggulan dan berbagai terobosan di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2025. Salah satunya adalah program Tahfidz Alquran bekerjasama dengan PCNU Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs Ronianto SPd MM mengatakan, tema Hardiknas tahun ini adalah Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

“Makna dari tema ini adalah bahwa semua pihak harus bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Tidak hanya tugas pemerintah, tapi juga butuh keterlibatan masyarakat,” ujar Ronianto, Jumat (2/5).

Baca Juga:Pemerintah Kota Cirebon Komitmen Mewujudkan Pendidikan Bermutu dan MerataMomentum Hari Pendidikan Nasional Kota Cirebon Komitmen Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua

Sebagai bentuk implementasi tema tersebut, kata Ronianto, Dinas Pendidikan akan meluncurkan program Sekolah Unggulan di Kabupaten Cirebon, yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di daerah.

“Dalam rangka meningkatkan pendidikan bermutu, kami juga berupaya keras meningkatkan kemampuan anak-anak kita terutama pada pendidikan karakter,” katanya.

Selain itu, Dinas Pendidikan pun melakukan kerjasama dengan PCNU Kabupaten Cirebon, yang hari ini membuahkan hasil melalui program Tahfidz Alquran.

“Hari ini (kemarin, red) 1.750 siswa SD Tahfidz Juz 30 di wisuda. Program ini sudah berjalan hampir satu tahun dengan melibatkan 424 kiai dari seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Roni itu menjelaskan, program tersebut tidak melibatkan guru Pendidikan Agama Islam (PAI), tetapi justru memberdayakan kiai di desa untuk memperkuat sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam bidang pendidikan.

“Untuk membentuk karakter siswa, kami juga mewajibkan siswa untuk sholat Duha bersama setiap pagi dan sholat Duhur berjamaah di siang hari. Ini bagian dari upaya membentengi anak-anak dari pengaruh negatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Roni menyampaikan, sejak April 2025, Dinas Pendidikan juga menginstruksikan sekolah-sekolah agar membebaskan lingkungan belajar dari penggunaan handphone oleh siswa. “Anak-anak harus fokus pada pembelajaran, tidak lagi terganggu oleh game atau media sosial,” tegasnya.

Baca Juga:Alumni PLN Reuni di Kota Cirebon, Ingat Masa Kerja Dulu33 Tahun Kiprah Sanggar Sekar Pandan Cirebon

Tak hanya itu, pihaknya juga tengah mendorong kebijakan agar siswa SD dan SMP yang belum berusia 17 tahun tidak lagi membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

0 Komentar