Klaim Kasus DBD Turun, Dinkes Cirebon Minta Camat dan Puskesmas Gencarkan PSN Serentak

kasus DBD
BERI PENJELASAN: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Nurpatmawati mengklaim kasus DBD menurun selama April-Mei 2025, kemarin. (FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON)
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sebanyak 179 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat di Kabupaten Cirebon selama bulan April hingga pekan ketiga Mei 2025.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Nurpatmawati, kepada Radar Cirebon, kemarin.

Dijelaskannya, pada bulan April tercatat 160 kasus, sedangkan hingga pekan ke-19 bulan Mei terdapat 19 kasus. “Totalnya ada 179 kasus selama dua bulan ini,” ungkapnya.

Baca Juga:Percasi Targetkan Juara pada Kejurda Catur Jawa Barat 2025TK Tunas Karya Gelar Puncak Kegiatan P5: Kembangkan Imajinasi dan Kreativitas Anak

Meski demikian, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Tahun 2024, pada April dan Mei, tercatat sebanyak 477 kasus DBD. Artinya tahun ini menurun cukup signifikan, meski bulan Mei belum sepenuhnya selesai,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes telah menginstruksikan seluruh camat dan puskesmas di wilayah yang ditemukan kasus DBD untuk segera melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak. “Kami sudah minta, jika ditemukan satu kasus saja, PSN harus segera dilakukan di wilayah tersebut,” tegas Nurpatmawati.

Namun, ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang keliru dalam melakukan PSN. Menurutnya, nyamuk aedes aegypti penyebab DBD lebih suka berkembang biak di air bersih dan tempat gelap seperti tumpukan pakaian.

“Banyak warga justru fokus membersihkan selokan air kotor, padahal nyamuk DBD tidak hidup di sana,” jelasnya.

Ia juga menilai, fogging tidak terlalu efektif dalam memberantas nyamuk jika dilakukan tidak menyeluruh.

“Masalahnya banyak rumah warga yang tertutup saat fogging dilakukan. Padahal, fogging harus masuk ke dalam rumah. Jika hanya di luar, ya percuma, tidak akan efektif,” pungkasnya. (den)

0 Komentar