RADARCIREBON.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ingin melakukan penataan di wilayah Kota Cirebon.
Salah satu yang menjadi sorotan KDM adalah jalan dari Exit Tol Ciperna sampai dengan Gedung Negara atau Bale Jaya Dewata, Kantor Gubernur Jawa Barat di wilayah Cirebon.
“Saya tuh suka gatel kalau lihat jalan tidak terurus, lampunya tidak tertata. Mohon maaf walikota Cirebon dan bupati Cirebon, jalan dari gerbang tol sampai area sini biarkan itu menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat,” kata KDM.
Baca Juga:Jatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti RezimNaik Kelas, Kopi Terbaik Gunung Ciremai Mendunia, Hadir di International World of Coffee 2025
Menurut KDM, selain menata juga Pemprov Jabar akan melakukan perawataan dan pemeliharaan kawasan tersebut.
“Biar kami yang menta trotoarnya, biar kami yang menyiapkan tukang sapunya. Biar kami yang memasang lampu-lampunya. Karena kami ingin menghadirkan leluhur kami di tempat ini,” tandasnya.
Seperti diketahui, salah satu akses vital menuju pusat Kota Cirebon adalah Gerbang Tol Ciperna. Namun, penataan di kawasan perbatasan Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon ini terbilang minim dilakukan.
Oleh karena itu, Radar Cirebon membuat ilustrasi dan desain penataan kawasan tersebut.
Termasuk mengusulkan dibangunnya Tugu Udang yang menjadi identitas begitu masuk ke wilayah Kota Cirebon.
Desain tersebut juga menerjemahkan konsep Selasar Harjamukti yang ditulis oleh CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo.
Dari tulisan tersebut, kemudian paparan yang disampaikan KDM, redaksi Radar Cirebon melakukan inventarisasi permasalahan di lokasi dan merumuskan desain seperti pada tampilan gambar di atas.
Baca Juga:Kemajuan Peradaban Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi, Terekam Kesaksian PortugisSiapa Jaya Dewata yang Dijadikan KDM untuk Nama Gedung Negara Cirebon? Kenapa Ditolak Budayawan?
Pertama, desain tersebut mengakomodir Candi Bentar dan unsur bata merah yang menjadi identitas Cirebon. Sepanjang ruas jalan tersebut diusulkan pembuatan pagar dengan identitas bata merah.
Ini juga pernah disinggung Walikota Cirebon, Effendi Edo mengenai penggunaan ornamen bata merah.
Bila ingin melihat gambaran pagar dan ikon bata merah ini, bisa melihat area di depan Bandara Cakrabhuwana.
Kedua, desain penerangan jalan yang dibuat tidak hanya untuk menerangi badan jalan, tetapi juga trotoar. Sehingga di malam hari, area trotoar dan sepanjang ruas tersebut tidak gelap.