PKL Harap-harap Cemas Kena Imbas Penataan Gerbang Masuk Kota Cirebon

penataan gerbang masuk kota cirebon
Warga yang membuka lapak usaha di sepanjang Jl Jenderal Sudirman, Kota Cirebon, waswas terkena rencana penataan. Mereka pasrah dan berharap tak dipindahkan ke tempat yang jauh, tapi diatur ulang agar lebih tertata. Foto: ade gustiana-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Cirebon, harap-harap cemas terhadap rencana penataan gerbang masuk Kota Cirebon. Terlebih bagi mereka yang berjualan di trotoar. Pedagang merasa cemas dengan isu relokasi untuk melakukan penataan di jalur tersebut.

Ahmad Nawawi, PKL di trotoar Pusat Perdagangan Harjamukti mengaku tak banyak yang bisa diperbuat. Sebab ia sadar menempati lahan yang tak seharusnya. “Sudah nyaman di sini, tapi mau bagaimana kalau (penataan) itu sudah menjadi program gubernur,” kata pengusaha sol sepatu itu kepada Radar Cirebon, Senin (19/5/2025).

Namun, warga Penggung Utara itu berharap, jika harus direlokasi, tak jauh dari lokasi saat ini. Lebih dari itu, ia meminta agar tak direlokasi. Tapi dilakukan penataan terhadap PKL di sana. “Ditata saja kalau bisa, biar terlihat lebih rapih,” ucapnya.

Baca Juga:Rencana Tata Wajah Kota Cirebon dari Exit Tol Ciperna: Betapa Indah Jika TerwujudDeklarasi Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia di Cirebon: Serukan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

Ahmad bilang, bahwa di jalur tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan. Terlebih, penerangan jalan sangat minim. Banyak terbantu dari PKL sekitar. “Kalau tidak ada penerangan lampu dari PKL gelap. Sering banget terjadi kecelakaan,” kata Ahmad.

Dia berharap, penataan juga meliputi pemasangan rambu lalu lintas. Seperti lampu peringatan untuk orang menyebrang hingga membuat zebra cross. Ahmad yang juga warga setempat mengaku sangat resah. Sebab sudah sangat sering terjadi kecelakaan. “Rawan banget jalur ini,” kata Ahmad yang berjualan sejak 2011 itu.

PKL lain mengaku belum mengetahui rencana penataan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut. Pun harus direlokasi, katanya, ia hanya bisa terima nasib. “Ya mau bagaimana, terserah pemerintah saja,” ucap pedagang yang enggan menyebutkan nama tersebut.

Seperti diketahui, pada agenda Musrenbang Jawa Barat 7 Mei 2025 di Cirebon, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan akan menata kawasan exit Tol Ciperna menuju arah kota hingga kantor Gubernur Bale Jaya Dewata (Gedung Negara Krucuk) di Jl Siliwangi, Kota Cirebon.

Jika itu terwujud, berarti kawasan yang akan ikut ditata adalah sepanjang Jl Jenderal Sudirman, Penggung, hingga Pusat Perdagangan Harjamukti. (ade)

0 Komentar