RADARCIREBON.ID – Pemerintah telah menetapkan Perpres No 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan.
Dalam Perpres tersebut, ada 11 Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk dibangun di Kabupaten Majalengka. Proyek-proyek tersebut harus selesai pada akhir tahun 2026.
Dari 11 PSN di Majalengka itu, jenisnya bermacam-macam. Dari pembangunan kampus hingga penanganan banjir di sekitar Bandara Kertajati.
Baca Juga:Usul Radar Cirebon untuk Gubernur KDM yang Mau Menata Jalan dari Exit Ciperna ke Gedung NegaraJatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti Rezim
Menurut Kepala Bappedalitbang Kabupaten Majalengka, Yayan Somantri, sebenarnya berdasarkan Perpres 87, ada 18 PSN yang dibangun di Majalengka. Namun ada 11 PSN untuk dibangun di kabupatennya tersebut akan menjadi perioritas.
Dijelaskan, di antara 11 PSN yang di Majalengka itu meliputi sektor pendidikan, air bersih, pertanian hingga infrastruktur.
Ke-11 PSN itu, menurut Yayan, sudah masuk kategori P1 atau prioritas pertama. Sementara ada 7 PSN yang akan dibangun di Majalengka belum P1.
Menurut Yayan, yang termasuk P1 itu antara lain pembangunan kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Cilongkrang, hingga penanganan dampak banjir di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
“Kalau kita masuk PSN, ada banyak keuntungan, salah satunya adalah menjadi lock free dalam DAK. Artinya, kabupaten bisa mendapat prioritas penganggaran, tidak semua bisa input ke situ,” ungkapnya.
Dicontohkan, untuk PSN SPAM Cilongkrang, akan menyediakan air baku bagi wilayah perkotaan Majalengka dan kawasan Polman. Estimasi anggarannya mencapai Rp 36 miliar.
PSN ini, jelasnya, sudah memasuki tahap pengumuman tender. Itu artinya, PSN ini akan segera dibangun.
Baca Juga:Naik Kelas, Kopi Terbaik Gunung Ciremai Mendunia, Hadir di International World of Coffee 2025Kemajuan Peradaban Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi, Terekam Kesaksian Portugis
Namun demikian, pihaknya sekarang ini juga sedang mengusulkan revisi Perpres 87. “Kita juga usulkan beberapa list proyek baru. Antara lain, kita kan melihat tipikal Majalengka itu kontribusi terbesarnya sektor pertanian,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Yayan, Presiden sedang banyak menekankan soal kedaulatan pangan. Makanya pihaknya untuk melakukan revisi Perpres 87 untuk dialihkan ke proyek pertanian.
Proyek yang diusulkan tersebut, dijelaskan Yayan ada banyak hal. Di antaranya proyek kawasan pertanian terpadu.
Proyek terpadu itu dibagi dalam 4 klaster. Ada klaster di Argapura dan Banjaran untuk sapi perah. Lemasugih untuk sayur-mayur. Sedangkan Sindangwangi untuk komoditas beras.