Penegasan Mukhlis ini sekaligus menepis beredarnya rumor bahwa jamaah Nafar Tsani tidak akan mendapat pelayanan. “Rumor semacam ini jelas tidak benar alias hoaks,” sebutnya.
Menurut Mukhlis, jamaah diberi kesempatan untuk memilih akan mengambil Nafar Awal atau Nafar Tsani. PPIH mendata usulan jemaah untuk mempersiapkan fasilitas penjemputan.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya sekitar 60% mengambil Nafar Awal, sedang 40% mengambil Nafar Tsani. Data tahun ini masih direkonsiliasi,” ujarnya, dilansir dari rilis resmi Kemenag.
Baca Juga:Ini Nama-namanya, 4 Pesepakbola Putri Dinaturalisasi untuk Timnas IndonesiaKetua KONI Kuningan Mundur, Harapkan Anggaran Segera Cair untuk Atlet
“Apapun pilihan jamaah, kita tetap berikan pelayanan sampai fase akhir Mabit di Mina pada 13 Zulhijjah 1446 H,” tandasnya. (rc)