RADARCIREBON.ID – Memang belum ada tanda-tanda darurat hingga sekarang. Namun pergerakan tanah di Kampung Gintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta yang masif dan meluas itu, kian mengancam Jalan Tol Cipularang.
Warning tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Purwakarta ketika mengunjungi lokasi bencana.
Seperti diketahui, bencana tanah bergerak terjadi di Kampung Gintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta sejak Rabu, 11 Juni 2025.
Baca Juga:Kampung Melo, Wisata Budaya yang Eksotis, Hanya 40 Menit dari Labuhan BajoPerjuangan Panjang Melawan Kangker Payudara, Dari Mesir Kuno Hingga Kini, Ancaman Serius Kaum Wanita
Hingga sekarang bencana itu masih terus terjadi. Dilaporkan, setidaknya ada 72 unit rumah yang terdampak. Bahkan, 48 di antaranya mengalami rusak berat hingga roboh, rata dengan tanah.
Hasil pemantauan banyak pihak menyebutkan, pergerakan tanah kian meluas dan masif. Bahkan setiap 10 menit sekali, terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan longsor.
Bukan hanya rumah penduduk yang menjadi korban, jalan, rumah ibadah, kuburan dan fasilitas lainnya di pun kampung sudah ikut runtuh.
Banyak rumah yang sebelumnya masih berdiri, kini rata dengan tanah. Jalan utama di kampung itu juga terputus dan tak bisa dilalui kendaraan.
Aktivitas warga di sekitar lokasi terdampak praktis terhenti, dan meninggalkan kampung itu. Sebab, mereka khawatir jika terjadi reruntuhan susulan.
Karena masif dan meluas, maka wajar jika pihak BPBD Jabar dan Purwakarta mengkhawatirkan keamanan Jalan Tol Cipularang dari ancaman tanah bergerak tersebut.
Menurut mereka, pergerakan tanah ini berpotensi meluas hingga ke Tol Cipularang. Sebab, jarak dari pusat gempa ke objek vital nasional tersebut hanya sekitar 1 km.
Baca Juga:Gua Batu Cermin, Koleksi Fosil Purba dari Perut Bumi Labuan Bajo, Menarik Untuk DikunjungiAgak Langka, Ketua TP PKK Brebes Seorang Pria, Ikuti Jejak Suami Mantan Walikota Semarang
Karenanya mereka secara intensif melakukan pemantauan dengan membentuk tim gabungan. Mereka terus memantau Kampung Cigintung dan Sukamulya di Desa Pasir Munjul.
Hasil peninjauan menunjukkan, aktivitas pergerakan tanah di wilayah tersebut sangat tinggi. Pergerakan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah warga yang terus runtuh.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun mendesak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk segera melakukan asesmen menyeluruh di lokasi.
“Kita telah melakukan evakuasi warga bersama BPBD Purwakarta. Kita berharap dari PVMBG untuk segera asesmen karena pergerakan tanah masih masif,” tegas Teten.