RADARCIREBON.ID-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Cirebon, mengimbau masyarakat agar seringkali mengonsumsi air putih saat musim panas.
Hal itu dikatakan Dyan Anggraini, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati (Wilayah III Cirebon), saat dihubungi Radar Indramayu via WhatsApp, Senin (16/6).
“Tetap menjaga kesehatan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan mengkonsumsi air yang cukup,” kata Dyan.
Baca Juga:Persib Bandung Uji Kesiapan Tim lewat Piala Presiden 2025, Ini Lawan Pertama di Si Jalak HarupatTiga Event Besar Dorong Pemulihan Pariwisata Cirebon Tahun 2025
Ia juga mengungkapkan bahwa bulan Juni merupakan masa awal musim panas di Indonesia, termasuk di Kabupaten Indramayu.
“Untuk bulan Juni ini, memang sudah harus waspada terhadap suhu tinggi, tapi masih belum masuk kategori ekstrim,” ujarnya.
Menurutnya, suhu panas ekstrem akan terjadi saat puncak musim panas, yakni periode Agustus-Oktober.
“Untuk suhu ekstrem biasanya terjadi di bulan Agustus, September, Oktober termasuk di Kabupaten Indramayu,” tuturnya.
BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati sendiri sudah merilis prakiraan cuaca yang terjadi di Indramayu mulai tanggal 16 hingga 18 Juni 2025.
Dilihat dari data yang dihadirkan, justru Indramayu akan diguyur hujan lebat dan sedang, disertai petir/kilat serta angin kencang selama tiga hari tersebut.
Sementara itu, bulan Juni yang notabene merupakan bulannya musim panas, menyebabkan Indramayu mengalami kondisi cuaca panas dan dingin dalam waktu berdekatan.
Baca Juga:Tanah Timbul Sungai Cisanggarung Jadi Sengketa, Cirebon Jabar dan Jateng Tunggu Kepastian Batas WilayahMarkesot: Arsitek Kesadaran Kaum Terpinggirkan
Yang sering terjadi selama awal Juni, siang hari di Indramayu terasa panas dan menyengat, sedangkan cuaca malam terasa begitu dingin dan terkadang turun hujan.
Menyikapi hal tersebut, Dyan juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh, dan tetap waspada dengan segala kemungkinan ada.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi, terutama suhu yang tinggi pada siang hari,” pungkasnya. (han)