RADARCIREBON.,ID – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengumumkan bahwa puluhan warga negara Indonesia (WNI) saat ini terjebak di Israel, Yordania, dan Iran akibat eskalasi konflik dan tembakan rudal antara Iran dan Israel yang meletus sejak pekan lalu.
Kondisi ini memicu gangguan penerbangan dan penutupan wilayah udara yang berdampak langsung pada mobilitas para WNI di kawasan tersebut.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan keterangan resmi pada Senin malam, 16 Juni 2025, bahwa jumlah WNI yang terdampak terdiri dari 42 WNI peziarah yang berada di Israel, delapan WNI jamaah haji yang tengah berada di Yordania, serta dua WNI peziarah di Teheran, Iran. Mereka terjebak akibat gangguan situasi keamanan dan penutupan rute penerbangan yang biasa digunakan oleh para wisatawan dan peziarah tersebut.
Baca Juga:Ampo: Camilan Tradisional Jadul dari Tanah Liat yang Sarat ManfaatWisuda XIX STMIK IKMI Cirebon, Lulusannya Unggul di Era Transformasi Digital Berbasis AI Menuju Indones
“Para WNI yang menjalani perjalanan singkat tersebut terdampar karena penutupan wilayah udara dan penghentian penerbangan,” jelas Judha.
Dilansir InfoPublik, Judha menyatakan bahwa KBRI Amman di Yordania dan KBRI Teheran di Iran telah memberikan bantuan kepada para WNI yang terdampak, baik fasilitasi kebutuhan dasar maupun keamanan.
Selain memberikan bantuan langsung, pihak Kemlu bersama-sama dengan perwakilan Indonesia di Timur Tengah terus memantau perkembangan situasi di wilayah konflik serta memastikan perlindungan maksimal terhadap WNI yang berada dalam zona bahaya.
Judha menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan adanya WNI menjadi korban akibat eskalasi konflik antara Iran dan Israel tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan harapan agar ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut segera mereda dan semua pihak yang terlibat menehan diri demi menjaga stabilitas kawasan.
“Kita tadi juga sama-sama mengetahui bahwa ada suatu eskalasi konflik yang meningkat antara Israel dan Iran. Saya berharap ketegangan ini bisa segera selesai dan masing masing pihak bisa menahan diri,” ujar Sugiono melalui pernyataan resmi pada Senin, 16 Juni 2025.
Ketegangan ini bermula setelah serangan udara terkoordinasi yang dilakukan oleh Israel pada tanggal 13 Juni 2025 terhadap beberapa lokasi penting di Teheran, termasuk fasilitas militer dan nuklir Iran.