RADARCIREBON.ID- Walikota Cirebon Effendi Edo kaget dengan jumlah warga yang mengaku bekerja pada penambangan Galian C Argasunya. Jumlahnya hingga 500 orang lebih. Ia menyebut tak logis. Tapi, jumlah itu bisa saja benar jika menghitung pemilik kendaraan dan pengepul pasir, atau lainnya. Ia pun meminta pendataan ulang. Edo juga menegaskan Galian C tetap ditutup. Solusinya masih tetap sama: menawarkan pekerjaan sebagai pemilah sampah di TPA Kopiluhur. Ia menegaskan pemilah sampah beda dengan pemulung.
Pernyataan Walikota Effendi Edo disampaikan saat ditemui media, Selasa (24/6/2025). Edo memberikan pernyataan, merespons adanya tuntutan ratusan orang agar aktivitas tambang Galian C Argasunya dibuka kembali setelah kejadian longsor yang menewaskan dua orang pada Rabu (18/6/2025).
Edo memastikan bahwa ia bersama dinas terkait tengah mencari solusi atau alternatif yang terbaik untuk masyarakat. Salah satu solusi adalah alih profesi menjadi pemilah sampah di TPA Kopiluhur yang juga berada di Argasunya.
Baca Juga:SPMB SMA/SMK Jawa Barat Tahap 2 Dimulai 24 Juni 2025Pasangan yang Terjaring Razia di Cirebon Mengaku Test Drive sebelum Nikah hingga FWB
“Ada beberapa alternatif yang nanti kita mau lakukan. Agar mereka dapat pemasukan. Tapi kita belum putuskan apakah itu bisa dilakukan. Dibicarakan dulu. Contohnya bagaimana kalau pemilah sampah di TPA Kopiluhur yang sebenarnya juga menguntungkan mereka,” kata Effendi Edo.
Lanjutnya, memilah sampah juga bernilai ekonomis dan beda dengan pemulung. Bahkan, lanjut Edo, nantinya bisa bekerjasama dengan Koperasi Merah Putih yang ada di Kota Cirebon. Juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon. Sehingga, masyarakat Argasunya yang terdampak ekonominya karena penambangan Galian C itu ditutup, maka bisa mencari nafkah dengan memilah sampah di TPA Kopiluhur.
“Koperasi Merah Putih di Kota Cirebon sudah berbadan hukum, ada 22. Nanti ada kerja sama antara masyarakat, DLH, dan koperasi. Itu menguntungkan. Kemarin kita sudah rapatkan dengan dinas terkait tentang Galian C. Kita akan rapatkan kembali terkait Koperasi Merah Putih yang baru terbentuk. Arahnya nanti ke pemilah sampah,” terangnya.
Terkait warga yang meminta penambangan dibuka lagi, Edo menegaskan pihaknya tetap pada komitmen awal, yakni ditutup dan tak ada lagi penambangan. Menurut Edo, aktivitas tambang Galian C membahayakan nyawa penambang itu sendiri.