Walikota Cirebon Kaget Banyak yang Ngaku Kerja Galian C Argasunya, Perlu Data Ulang

walikota cirebon kaget banyak pekerja galian c argasunya
Walikota Cirebon Effendi Edo kaget dengan jumlah warga yang mengaku bekerja pada penambangan Galian C Argasunya. Foto: cecep nacepi-radar cirebon.
0 Komentar

Apalagi, kata Suhedi, saat ini anak-anak ingin masuk sekolah dan butuh biaya untuk membeli beragam kebutuhan anak sekolah. Belum lagi kebutuhan makan sehari-hari di rumah. “Walaupun dari SD sampai SMP masuk itu gratis, tapi tetap saja ada yang dibeli. Belum lagi uang jajan anak atau uang saku. Kalau tidak ada uang saku, anak kami tidak mau berangkat. Jadi kami sangat membutuhkan sekali,” tuturnya.

Menurut Suhedi, solusi untuk pekerjaan lain selain tambang, tidaklah mudah. Apalagi rata-rata hanya tamatan SD. “Kami, SDM ini tidak punya, pendidikan apapun tidak punya. Teman kami yang tamat SD pun jarang sekali. Jadi memang susah. Tolong buka kembali saja agar kami bisa bekerja untuk anak-anak kami. Agar anak-anak bisa sekolah dan tidak seperti kami,” terangnya.

Suhedi juga mengaku sudah 35 tahun lamanya bekerja muat tambang. Galian C Argasunya sudah menjadi mata pencaharian sejak dulu dan tidak menggunakan alat berat. Hanya manual dengan menggunakan cangkul. Metode pengambilannya, kata Suhedi, dari tanah yang datar yang posisinya memang berada dekat dengan bawah tebing.

Baca Juga:SPMB SMA/SMK Jawa Barat Tahap 2 Dimulai 24 Juni 2025Pasangan yang Terjaring Razia di Cirebon Mengaku Test Drive sebelum Nikah hingga FWB

“Dan yang punya tanah bukan satu orang, tapi banyak. Kita ngambil tanah yang agak tinggi, yang rencananya itu mau diratain. Tanah punya sendiri. Itu pun hanya tanah urug. Kalau pasir itu dari luar kota. Jadi Kami harap agar aktivitas kembali Pak, agar bisa nafkahi keluarga,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Taryono selaku Ketua RW 08 Kelurahan Argasunya mengatakan di wilayahnya ada sebanyak 100 orang yang mata pencahariannya bergantung pada penambangan Galian C. Artinya, sebanyak itulah warga RW 08 yang telah kehilangan pekerjaan akibat Galian C ditutup.

“Warga kami banyak yang kehilangan pekerjaan sejak galian ini ditutup. Ya sekitar 100 orang. Ada kuli muat, kuli ayak, kuli angkut, sopir, dan lainnya. Kalau total seluruh Argasunya ada sekitar 750 orang yang bekerja di galian,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Pada kesempatan yang sama, Lurah Argasunya Mardiansyah mengatakan mediasi yang dilaksanakan bersama dengan Ketua LPM, Babinsa, Babinkamtibmas, dan warga Argasunya yang sehari-hari mencari nafkah dengan bekerja dari Galian C Argasunya, berjalan lancar dan aman.

0 Komentar