Tercatat oleh pihaknya, lanjut Mardiansyah, ada sekitar 750 warga Argasunya yang mencari nafkah dari tambang Galian C. Ada yang sudah 20 tahun, 25 tahun. Bahkan, ada juga yang jadi kuli selama 40 tahun lamanya. “Karena ditutup, jadi tidak ada aktivitas lagi atau nganggur. Kami dari kelurahan akan menyampaikan aspirasi dari warga kepada pimpinan yang lebih atas,” terang Lurah Mardiansyah.
Sebelumnya, Galian C Argasunya ditutup menyusul peristiwa longsor yang terjadi pada Rabu (18/6/2025). Kejadian itu memakan dua korban jiwa yang merupakan kakak-beradik. Yakni Dani Danara (29) dan Ryan Andrian Pamungkas (23), warga Karanganyar, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya. (cep)