Riwayat perjalanan dari awal mulai berdirinya, kerap menimbulkan banyak pelomik. Banyak letupan dan kritik, tapi saat itu masih dapat diredam Pemkot Cirebon.
Bangunan ini dikritik mangkrak, terbengkalai, ambruk, bahkan tidak sesuai sepesifikasi. Hanya saja, tidak ada satu pun yang tersentuh ranah hukum, ketika itu.
Gedung Setda Kota Cirebon pun kini masih kelihatan gagah. Pahahal ada banyak masalah yang menyertai gedung yang sekarang menjadi kantor walikota dan wakil walikota ini.
Baca Juga:Prahara Gedung Sate, 2 Orang Dekat KDM Berseteru, Wagub: Sudah di Luar BatasBahaya Tiang Pancang Tak Menancap ke Bumi, Kasus Gedung Setda Kota Cirebon Bikin Was-was
Ketidakberesan di bangunan tersebut disinyalir terkait dengan korupsi. Demo mahasiswa pun menuntut agar mengusut tutas dugaan kasus korupsi pembangunan gedung ini.
Akhirnya kejaksaan turun tangan. Gedung yang menelan anggaran hingga Rp86 miliar itu, diusut oleh Kejari Kota Cirebon.
Pada November 2024, Kejari Kota Cirebon mulai bergerak cepat. Mereka melakukan pengusutan terhadap dugaan kasus korupsi gedung tersebut.
Bahkan, Kejari sudah menaikan ke tahap penyidikan. Hingga melakukan pengecekan sejumlah fisik bangunan.
Hal ini, sebagai tindak lanjut Kejari untuk menghimpun barang bukti (BB) terhadap temuan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK sebesar Rp11,8 miliar.