RADARCIREBON.ID–Pemerintah Kabupaten Kuningan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pada 2025.
Salah satu bentuk dukungannya, Pemkab Kuningan mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp30 miliar dalam struktur Perubahan APBD 2025.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar, saat menjelaskan arah kebijakan anggaran perubahan tahun 2025. Ia menyebutkan, anggaran BTT tersebut disiapkan sebagai langkah antisipatif pemerintah daerah terhadap implementasi program MBG, sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemda membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagaimana arahan Menteri Dalam Negeri.
Baca Juga:Presiden Prabowo Murka! Perintahkan Kapolri dan Jaksa Usut Tuntas Mafia Beras OplosanSuzuki Pamer Mobil Listrik eVITARA di GIIAS 2025, Siap Meluncur Awal 2026!
“Alokasi BTT sebesar Rp30 miliar pada APBD 2025 dimaksudkan untuk mengantisipasi dukungan dana pada program Makan Bergizi Gratis. Pemerintah daerah diminta menyiapkan pembangunan satuan layanan pemenuhan gizi,” ungkap Bupati Dian, Jumat (25/7).
Selain itu, pengurangan pada pos belanja hibah pun dilakukan sebagai bentuk efisiensi dan penyesuaian terhadap kemampuan fiskal daerah, serta untuk menyesuaikan dengan skala prioritas pembangunan yang telah ditetapkan.
Menanggapi masukan agar Pemkab Kuningan berhati-hati dalam melakukan pinjaman daerah, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan konsultasi intensif dengan pemerintah pusat.
“Kami pastikan pinjaman daerah yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kajian kemampuan pengembalian juga kami lakukan agar tidak membebani APBD di masa mendatang,” ujarnya.
Dalam perubahan APBD 2025, Pemkab Kuningan tetap memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan. Tercatat, anggaran pendidikan mencapai Rp1,126 triliun atau 38,53 persen dari total belanja daerah.
Meski aturan mandatory spending kesehatan tidak lagi diatur secara eksplisit dalam Permendagri Nomor 15 Tahun 2024, alokasi anggaran untuk sektor kesehatan tetap diklaim memadai.
“Untuk memastikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), terutama di wilayah pinggiran dan desa tertinggal, kami tempuh strategi berbasis wilayah dan kebutuhan riil. Mulai dari penguatan layanan puskesmas keliling, anggaran afirmatif, hingga kolaborasi dengan desa,” jelasnya.
Baca Juga:Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Thailand U-23, Duel Pertahanan Terbaik di Piala AFF 2025Resmi! Gustavo Franca dan David da Silva Lengkapi Puzzle Malut United FC, Laskar Kie Raha Kini Punya 8 Pemain
Pemkab Kuningan juga menaikkan belanja modal sebesar Rp55 miliar dalam APBD 2025. Dari jumlah itu, Rp27,9 miliar difokuskan untuk pendanaan infrastruktur jalan sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jabar terkait optimalisasi opsen PKB.