Gedung Setda Harus Diperbaiki, Walikota Cirebon: Kita Lihat Kemampuan Kas Daerah

gedung setda kota Cirebon harus diperbaiki
Walikota Cirebon Effendi Edo didampingi pimpinan DPRD usai bertemu tim ahli konstruksi Polban dan Kajari Muhamad Hamdan (dua dari kiri). Foto: cecep nacepi-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Walikota Cirebon Effendi Edo akhirnya mengetahui kondisi Gedung Setda Cirebon setelah mendengar langsung penjelasan Polban.

“Ternyata masih layak, tapi bersyarat. Dan syaratnya itu ya harus diperbaiki. Memang, ada beberapa komponen yang diperbaiki. Secara detail nanti tim ahli akan turun lagi,” terang Edo, Rabu (13/8/2025).

Mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan, Edo mengaku belum bisa menjelaskan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Karena, lanjutnya, masih belum dibahas dengan tim ahli.

Baca Juga:Mantan Walikota Cirebon Diperiksa Lagi Terkait Gedung SetdaPuluhan Biker Moge Ikuti Skilled Rider Training yang Digelar KAMO Cirebon

“Kita lihat nanti kemampuan kas daerah berapa, yang dibutuhkan berapa, lalu kita bicara. Jadi kita sesuaikan dengan anggaran. Kalau disampaikan tadi, semua harus diperbaiki, tapi masih aman,” terangnya.

Pantauan Radar Cirebon, Edo hadir di Kejari Kota Cirebon bersama Ketua DPRD Andrie Sulistio, dua Wakil Ketua DPRD Fitrah Malik serta Harry Saputra Gani, dan para kepala SKPD terkait.

Seperti diketahui, Walikota Cirebon Effendi Edo dan pimpinan DPRD serta sejumlah kepala dinas terkait dipanggil Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Di kantor kejaksaan, ternyata ada tim ahli konstruksi dari Politeknik Negeri Bandung (Polban) yang beberapa waktu lalu memeriksa fisik Gedung Setda. Dalam pertemuan itu, Polban menjelaskan kondisi gedung setinggi 8 lantai tersebut.

Ketua Tim Pemeriksaan Gedung Setda Cirebon, Iskandar, menjelaskan, seluruh gedung Setda Kota Cirebon harus diperbaiki. Seperti tiang hingga balok batu beton yang kondisinya turun.

Hal itu yang menyebabkan gedung yang menghabiskan anggaran Rp86 miliar itu dinilai lemah dan usianya tak sesuai standar. “Makanya perlu diperbaiki, tulang-tulangannya ada yang kurang. Tapi jika dihitung secara struktural, masih stabil. Tapi secara SNI itu gak masuk,” terang Iskandar.

Terkait bangunan yang terlihat melengkung atau terjadi perubahan bentuk atau lendutan, ia menilai itu sudah melebihi. Untungnya, ditopang oleh baja IWF. Sebab itu, lendutan (melengkung atau perubahan bentuk) itu menjadi target yang harus diperbaiki dan jangan ditambah beban lagi. Utamanya adalah lantai 4, lantai 5, dan lantai 6 yang dinilai sangat berbahaya dan harus diprioritaskan untuk diperbaiki.

Baca Juga:Alat Deteksi Gempa akan Dipasang di Gedung Setda Kota CirebonWilayah Timur Cirebon, Tanah Seribu Pabrik

Pihaknya pun mengingatkan Pemkot Cirebon agar tidak memaksakan kapasitas muatan. Artinya, tak boleh diisi banyak orang maupun barang. “Kalau lendutan, hasil pemeriksaan lantai 4, 5, dan 6, harus prioritas diperbaiki. Sekarang masih oke, tidak apa-apa. Asalkan jangan melebihi kapasitas beban. Misal, kapasitas 900 orang dalam satu gedung, ya masih bisa hanya 400 orang. Kapasitas separoh saja, jangan lebih,” terang Iskandar.

0 Komentar