Herman juga memberikan komentar “Gaskeun teras kangge kamajuan tur kahormatan Jawa Barat”.
Berdasarkan survei yang dilakukan dengan skala penilaian 1-10, rata-rata nilai kinerja Pemdaprov Jabar berada di angka 8,51, dengan standar deviasi 1,634, menunjukkan persepsi publik yang umumnya positif.
Distribusi nilai menunjukkan bahwa 35,7 persen responden memberikan nilai tertinggi, yaitu 10, sementara 25,3 persen menilai 8 dan 19,2 persen menilai 9.
Baca Juga:KDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang KacauKDM Kena Tipu, Diprank Anak-anak 'Bau Kencur', Ternyata Gegara Ini
Penilaian menengah juga terlihat, dengan 11 persen responden memberi nilai 7, dan nilai 5 dan 6 masing-masing 3,3 persen dan 3,4 persen. Sementara itu, nilai rendah (1 hingga 4) diberikan oleh sebagian kecil responden, kurang dari 2 persen secara total.
Kepuasan publik tertinggi
Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti mengatakan, program pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sekolah-sekolah tercatat sebagai salah satu program dengan kepuasan publik tertinggi.
“Sebanyak 91,6 persen responden puas, 11,4 persen sangat puas, dan 80,2 persen puas, hanya 4,6 persen yang tidak puas,” ucap Rangga.
Program pembinaan anak-anak nakal melalui institusi militer, yaitu barak milter juga mendapat apresiasi besar dengan 95,7 persen responden puas, di mana 35 persen menyatakan sangat puas.
“Soal barak (militer) cukup dapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Ini cara paling simpel mengatasi kenakalan remaja menahun di Jabar. Di tingkat kepuasan tinggi 95 persen yang puas soal barak militer,” kata Rangga.
Selain itu, menurutnya program perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni) juga menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dengan 88,2 persen puas.
Untuk program infrastruktur dan publik, pada pembangunan infrastruktur jalan di Jabar 85,7 persen responden menyatakan puas.
Baca Juga:KDM Puji Lucky Hakim yang Lepas Ular di Sawah, Minta Kembangkan Burung HantuGempa Kamchatka Rusia Tak Ada Apa-apanya, Zona Megathrust Indonesia Lebih Dahsyat
Untuk program penyediaan listrik bagi masyarakat miskin juga mendapat sambutan baik dengan 91,8 persen responden puas. Eevaluasi izin tambang di Jabar juga relatif mendapat respons positif, dengan 85 persen responden puas.
Rangga mencatat untuk program dengan kepuasan rendah yang menimbulkan ketidakpuasan publik, seperti, kebijakan mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 yang hanya mendapat 67,3 persen kepuasan. Program melarang wisuda di tingkat pendidikan TK hingga SMA juga menuai pro-kontra. Meski mayoritas puas mencapai 83,1 persen.
Dapat dukungan mayoritas Pengembangan monorel di wilayah Bandung Raya juga mendapatkan dukungan mayoritas dengan 80,4 persen puas.