RADARCIREBON.ID – Nepal baru saja dilanda demo besar-besaran yang berujung kerusuhan. Sejumlah fasilitas milik negara dibakar dan banyak orang tewas mengenaskan.
Demo besar-besaran yang menimbulkan aksi anarkis itu dipicu oleh gaya hidup Nepo Kids. Gaya hidup inilah yang konon memicu emosi rakyat Nepal.
Pertanyaannya, apa itu Nepo Kids? Ada tulisan menarik Rosadi Jamani. Dia adalah Ketua Satupena Kalimantan Barat. Dia pun menguraikan soal Nepo Kids dengan begitu gamblang.
Baca Juga:Reshufle Kabinet, Prabowo Sedang Bersihkan Orang-orang Jokowi? Istana Bilang BeginiHari ke Sepuluh, BBKSDA Sisir Hutan Lindung Terdekat Gunung Tangkuban Parahu
Rosadi Jamani juga mengaitkan apa yang terjadi di Nepal dengan kondisi di Indonesia. Bisa jadi, aksi kebencian terhadap Nepo Kids di Nepal juga bisa menjalar ke Indonesia.
“Tulisan ketiga saya soal runtuhnya rezim di Nepal oleh Gen Z. Sebelum demo berdarah itu, viral istilah Nepo Kids,” begitu Rosadi Jamani memulai tulisannya.
Menurutnya, istilah Nepo Kids kini sedang membakar emosi rakyat Nepal. Nepo Kids merupakan singkatan sarkastis dari nepotism kids.
Maksudnya, menurut Rosadi, anak-anak pejabat yang hidupnya penuh privilese dan fasilitas negara. Tetapi, mereka pamer gaya hidup mewah di media sosial.
Para pelaku Nepo Kods itu, tandas dia, adalah mereka generasi emas yang tidak pernah tahu rasanya lapar. Tidak pernah mengerti arti antre beras murah. Juga, tidak pernah mengerti pedihnya rakyat kecil yang setiap hari harus menimbang, beli beras atau membayar listrik.
Dia mengatakan, di Nepal, istilah ini menjadi pemicu revolusi jalanan. Rakyat sudah muak melihat anak pejabat nongkrong di restoran mewah. Mereka berpose di samping mobil sport, atau memamerkan jam tangan seharga gaji seumur hidup rakyat desa.
Padahal, tandas dia, negeri itu masih termasuk salah satu yang termiskin di Asia Selatan. Kesenjangan yang terlampau jauh antara realita rakyat dan glamornya para Nepo Kids itulah yang membuat rakyat meledak.
Baca Juga:Rasio Rata-rata Gaji Rakyat dan Anggota DPR di Indonesia, 1 Banding 27, Tertinggi di Banding Negara LainTeror Macan Tutul di Desa Cimenga, Ternak Milik Warga Sering Jadi Sasaran
“Demonstrasi pun berubah jadi tragedi, 22 orang tewas, lebih dari 100 luka-luka, dan gedung parlemen dibakar,” tulisnya.
Yang menarik lagi, Rosadi Jamani juga mengaitkan peristiwa di Nepal ini dengan apa yang terjadi di Indonesia. “Tetapi mari jujur, apakah kita di negeri ini kebal dari sindrom Nepo Kids?” Tanya Rosadi.