RADARCIREBON.ID – Peringatan yang diberikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon kepada para pelajar agar tidak memarkir kendaraan di trotoar Jalan Perjuangan akhirnya membuahkan hasil.
Hasil pantauan Radar Cirebon menunjukkan, trotoar di kawasan tersebut kini sudah bebas dari motor yang terparkir.
Jumlah pelajar yang membawa motor ke sekolah pun berkurang signifikan. Dari sekitar 400 motor milik siswa SMA Negeri 4, SMA Negeri 7, dan SMK Negeri 1, kini hanya tersisa sekitar 200 unit.
Baca Juga:PKB Jabar Bantu Perbaikan Rumah Warga PenyukenKepala Dinas di Cirebon Teken Perjanjian Kinerja, Bupati Imron Bakal Evaluasi SKPD Tiap Tahun
Sebanyak 200 motor tersebut masih dapat ditampung di halaman ruko depan SMA Negeri 4 serta halaman masjid sekitar. Dengan begitu, tidak ada lagi motor pelajar yang diparkir di atas trotoar.
“Tadinya ada 400 motor, sehingga tidak muat dan akhirnya parkir di trotoar. Sekarang tinggal 200 motor. Sejak Dishub datang dan memberikan peringatan ke sekolah, mungkin siswa mendapat arahan dari sekolah sehingga banyak yang beralih naik angkot,” ujar Diding, seorang juru parkir di lokasi tersebut.
Menurut Diding, kondisi ini sudah berlangsung sekitar sepekan. Namun, berkurangnya jumlah motor juga berdampak pada penghasilannya.
“Penghasilan kami jelas berkurang. Harapannya ada solusi soal parkir supaya kami tetap punya pemasukan,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala UPT Parkir Dishub Kota Cirebon, Iman, menyampaikan pihaknya sudah melayangkan surat peringatan kepada SMA Negeri 4, SMA Negeri 7, dan SMK Negeri 1 agar tidak lagi memarkirkan motor di trotoar Jalan Perjuangan.
“Surat peringatan sudah kami berikan ke pihak sekolah masing-masing,” tegas Iman, Senin (15/9/2025) lalu.
Ia menambahkan, jika peringatan tersebut masih diabaikan, Dishub akan menertibkan kendaraan pelanggar dengan melibatkan Satpol PP dan kepolisian.
Baca Juga:dr Sutiadi Kusuma Sp.PD-KHOM Nahkoda IDI Kota CirebonPesisir Kejawanan Cirebon Dilirik Investor, Bakal Dibangun Perkebunan Kelapa dan Destinasi Wisata Laut
Sekitar tiga pekan sebelumnya, Dishub juga telah melakukan sosialisasi langsung ke tiga sekolah tersebut dengan menemui pihak guru dan kesiswaan. Sosialisasi dilakukan karena pengakuan dari juru parkir menyebut mayoritas motor yang diparkir di trotoar merupakan milik siswa dari sekolah-sekolah tersebut.
“Kami sampaikan ke pihak kesiswaan agar mempertegas larangan kepada siswanya untuk tidak parkir di trotoar,” jelas Iman.
Pihak sekolah sendiri mengaku sudah sering mengingatkan siswa. Bahkan, SMA Negeri 4 telah berkoordinasi dengan pengurus masjid terdekat untuk menyediakan area parkir alternatif bagi siswanya. Namun, kapasitas lahan tersebut masih terbatas.