Konsep Dwi Bandara, Husein dan Kertajati Harus Saling Melengkapi

susi air bandara kertajati
Susi Air disebut akan melakukan penerbangan domestik di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Foto: Susi Air - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Selama ini, seolah antara Bandara Kertajati di Majalengka dan Husein Sastranegara di Bandung, diberlakukan seperti kompetitor. Padahal keduanya itu aset strategis yang bisa saling melengkapi.

Hal tersebut yang mendorong 2 tokoh Jawa Barat untuk meminta untuk menata ulang pengelolaan kedua bandara tersebut. Keduanya sepakat dengan konsep “Dwi Bandara”.

Kedua tokoh tersebut adalah Wakil Ketua DPR RI bidang Korinbang, Saan Mustopa dan Walikota Bandung, Muhammad Farhan. Keduanya bertemu di Gedung Sate Bandung, Jumat lalu.

Baca Juga:Cara Kelola Dana Darurat Bagi Korban PHK, Ada 3 Hal yang Harus DilakukanPentingnya Branding Kawasan Rebana, Bisa Jadi Masa Depan Ekonomi Jawa Barat

Menurut Saan, sangat penting menjaga keseimbangan pengelolaan Bandara Husein dan Kertajati. Keduanya tidak boleh diperlakukan sebagai kompetitor.

“Kita ingin yang mati bisa hidup, yang hidup tambah sehat. Jangan sampai karena ingin menghidupkan yang satu, yang lain justru ikut mati. Kedua bandara ini adalah aset Jawa Barat yang harus dimaksimalkan,” ujar Saan.

Politisi Partai Nasdem itu menyatakan hal tersebut setelah mendengarkan diskusi langsung pandangan dari Pemprov Jabar, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, Airnav Indonesia, dan Danlanud Husein.

Dalam diskusi itu membahas soal tantangan di masing-masing bandara. Ada keterbatasan operasional di Bandara Husein. Juga rendahnya keterisian penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Saan selaku anggota DPR-RI, akan merangkum dan menyampaikan dalam rapat-rapat di Senayan dengan instansi terkait. Dengan begitu bisa memastikan kedua bandara bisa dioperasikan secara maksimal, tanpa saling mengorbankan.

Menurut Saan, kedua bandara ini bukan hanya sekadar proyek, tapi menyangkut mobilitas masyarakat dan daya saing Jawa Barat. “Maka langkah strategis harus diambil agar keduanya bisa berjalan seiring,” tandasnya.

Senada dengan Saan, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengajukan konsep “Dwi Bandara”. Konsep itu bermaksud jika pengoperasian Bandara Husein dan Bandara BIJB Kertajati, dikelola secara bersama.

Baca Juga:UEA Tertarik Tanamkan Modal di Bandara Kertajati, Etihad Berencana Buka Rute untuk Jamaah UmrahSanksi KDM untuk ASN Jabar yang Malas: Nanti Saya Posting di TikTok Saya

Dia ngotot jika pengaktifan kembali Bandara Husein sangat penting. Pengaktifan itu bukan hanya bagi Bandung, tetapi juga untuk mendukung ekosistem transportasi udara Jawa Barat.

“Kami menyarankan agar kedua bandara dihidupkan secara simultan, jangan menunggu yang satu maju dulu baru yang lain menyusul. Kalau hanya menunggu, kita tidak akan bergerak,” ujar Farhan.

0 Komentar