Satu hal yang pasti, publik Indonesia kini tak sekadar menuntut proses, melainkan hasil nyata sesuatu yang diharapkan mampu mengembalikan gairah dan kepercayaan terhadap Timnas Indonesia.
Soal nasib Patrick Kluivert, saat ini ada pro dan kontra, apakah harus tetap dipertahankan atau didepak setelah pencapaian tersebut.
Sampai saat ini belum ada pernyataan dan keputusan resmi dari PSSI. Tapi, secara kontrak, Kluivert masih akan menangani Timnas Indonesia hingga 2027.
Baca Juga:Hindari Masalah di Kemudian Hari, Bapemperda Mengenai Raperda RTRW Kota CirebonAnak Mantan Walikota Cirebon Curi Sepatu, Kasus Berakhir Damai
Yorita Laksmi sebagai Konsultan BaZi, salah satu ilmu metafisika Tiongkok, coba menelaah nasib Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Telaah itu dilakukan dengan melihat tanggal lahir Patrick Kluivert, yakni pada 1 Juli 1976.
“Yang menarik adalah ia akan tetap tenang dan let’s go walaupun dicaci maki seperti apa, karena membawa energi tai-ji noblemen yang membuat seseorang mudah melupakan peristiwa yang tidak mengenakkan dan bisa cepat move on,” tambahnya.
Yorita juga menelaah energi dari PSSI, induk sepak bola Indonesia yang menaungi Timnas Indonesia.
Federasi yang lahir pada 19 April 1930 itu memilki energi yang bisa dikatakan sebagai tanah subur yang selalu ingin terus memberikan manfaat, produktif, kreatif dan juga mempunyai daya juang yang sangat tinggi.
Yorita menjelaskan, BaZi Patrick Kluivert menemukan dua simbol energi, yakni Jia Wood atau Yang Wood yang diibaratkan dengan pohon.
Sementara BaZi PSSI simbolnya adalah Geng atau yang Metal, yang diibaratkan dengan kampak.
“Secara logika ketika kampak dipertemukan dengan pohon makan pohonlah yang akan mudah tergores atau tumbang. Jadi, secara elemen, Patrick Kluivert tidak bisa menyuburkan PSSI atau timnas ini,” kata Yorita.
Baca Juga:Satu Keluarga Kompak Korupsi, Kasus Dana Bank di Sumber, Suami dan Kakak MY Ikut DitahanDLH Cirebon Belum Terima Laporan SPPG, Soal Limbah Dapur MBG
Sementara itu, kekalahan oleh Irak, dalam hitungan poin resmi, Garuda kehilangan -6,53 angka usai kekalahan di Jeddah.
Kini, Indonesia hanya mengoleksi 1.144,73 poin, turun dari sebelumnya 1.151,26 angka setelah kalah tipis 2-3 dari Arab Saudi. Angka itu membuat posisi Merah Putih turun dua setrip dari peringkat 120 menjadi 122 dunia.
Keterpurukan ini terasa makin pahit karena Malaysia justru melesat naik. Harimau Malaya baru saja memetik kemenangan meyakinkan 3-0 atas Laos, yang membuat mereka mendapat tambahan +6,77 poin menjadi total 1.155,00 angka.