Dengan hasil tersebut, Malaysia kini naik ke posisi 119 dunia, unggul cukup jauh dari Indonesia yang tertahan di 122.
Situasi ini membuat Garuda secara resmi disalip oleh tetangga terdekatnya di kawasan Asia Tenggara itu.
Padahal, sebelum dua kekalahan beruntun ini, Indonesia sempat menempati peringkat 119 dan berada di atas Malaysia. Namun, tren negatif sejak September 2025 membuat posisi itu tak lagi aman.
Baca Juga:Hindari Masalah di Kemudian Hari, Bapemperda Mengenai Raperda RTRW Kota CirebonAnak Mantan Walikota Cirebon Curi Sepatu, Kasus Berakhir Damai
Dalam simulasi ranking FIFA, Indonesia sebenarnya punya peluang besar jika bisa menang atas Irak. Kemenangan bisa memberi tambahan hingga +18,47 poin, sedangkan hasil imbang mendatangkan +5,97 poin.
Sayangnya, hasil di lapangan tak seindah skenarionya. Kekalahan 0-1 justru menambah beban dan mengurangi perolehan Garuda menjadi hanya 1.144,73 poin.
Posisi Indonesia kini berada di bawah Azerbaijan yang menempati peringkat 121 dengan 1.146,62 poin. Sedangkan di bawahnya, ada Togo di urutan 123 dengan 1.144,28 angka.
Artinya, posisi Indonesia di ranking FIFA saat ini sangat rapuh dan bisa kembali turun jika hasil pertandingan lain tidak menguntungkan. Beberapa negara di kisaran poin tersebut masih akan menjalani laga kualifikasi di zona masing-masing.
Dalam daftar sementara, Mauritania menempati urutan 111 dengan 1.182,81 poin, sementara Vietnam berada di posisi 113 dengan 1.176,90 angka.
Di kawasan Asia Tenggara, Vietnam dan Malaysia kini jadi dua negara ASEAN yang posisinya lebih baik dibanding Indonesia.
Penurunan ini sekaligus memperlihatkan masih jauhnya langkah Indonesia untuk menembus papan tengah Asia.
Baca Juga:Satu Keluarga Kompak Korupsi, Kasus Dana Bank di Sumber, Suami dan Kakak MY Ikut DitahanDLH Cirebon Belum Terima Laporan SPPG, Soal Limbah Dapur MBG
Meskipun performa tim meningkat di beberapa laga sebelumnya, dua kekalahan beruntun membuat poin yang dikumpulkan selama tahun 2025 tergerus signifikan.
Jika dihitung sejak awal tahun, Indonesia sudah kehilangan lebih dari 20 poin akibat hasil minor di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Situasi ini membuat langkah untuk naik ke peringkat 100 besar dunia kembali menjauh.
Dalam perhitungan ranking FIFA, setiap laga kualifikasi Piala Dunia memiliki koefisien tinggi karena dianggap pertandingan kompetitif resmi.
Itu berarti setiap kemenangan atau kekalahan berdampak besar terhadap perubahan poin.
Bagi Indonesia, kehilangan 6 hingga 7 poin dalam satu laga menunjukkan betapa pentingnya menjaga konsistensi hasil di level internasional.
Apalagi saat menghadapi tim-tim dengan ranking jauh lebih tinggi seperti Irak dan Arab Saudi. (mid/rc)