RADARCIREBON.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Antar Kerja selama dua hari, 28–29 Oktober 2025, di Aula Disnaker.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan profesionalisme petugas dalam mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja secara cepat, tepat, dan berkeadilan.
Kepala Disnaker Kota Cirebon, Drs. Agus Suherman, mengatakan dinamika ketenagakerjaan terus berkembang seiring dengan perubahan dunia usaha, digitalisasi ekonomi, dan tantangan global.
Baca Juga:Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Wabup Jigus Minta Tidak Ada yang Bermain-main dengan DTSENDP3APPKB Kota Cirebon Bersinar: Pegawai Tes Urine, Semua Negatif
Salah satu fokus utama, kata Agus, adalah menurunkan angka pengangguran terbuka dan meningkatkan efektivitas penempatan tenaga kerja.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Cirebon tercatat sebesar 6,29 persen.
Meski menurun dari tahun sebelumnya, angka tersebut masih menjadi persoalan strategis yang perlu ditangani bersama.
“Petugas antar kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam mempertemukan pencari dan penyedia kerja,” ujar Agus.
Saat ini, terdapat 28 Bursa Kerja Khusus (BKK) di berbagai sekolah menengah kejuruan yang berperan membantu lulusan memasuki dunia kerja sesuai kompetensinya.
Sementara itu, Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Dra Fatwa Alfatiyah MSi, menjelaskan bahwa bimtek ini mengacu pada Permenaker RI Nomor 18 Tahun 2024 tentang Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri.
Regulasi tersebut menjadi pedoman agar proses penempatan tenaga kerja dilakukan secara transparan, objektif, akuntabel, dan non-diskriminatif.
Baca Juga:Hujan Langsung Tergenang, Empat Titik Jadi Fokus Antisipasi Banjir di Kota CirebonSemangat Kolaborasi Warnai Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97
Fatwa menambahkan, pelayanan antar kerja kini dituntut beradaptasi dengan transformasi digital. Melalui platform SIAPKerja (Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan), proses pencocokan tenaga kerja diharapkan lebih cepat dan efisien.
Ia juga berharap bimtek ini menjadi ajang memperkuat kolaborasi antara petugas antar kerja, BKK, Disnaker, dan dunia industri (IDUKA).
“Dengan kerja sama dan semangat tinggi, kita optimistis mampu menekan angka pengangguran serta membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang produktif dan kreatif,” pungkasnya. (abd)