RSUD Waled Setahun tanpa Direktur, BKPSDM Cirebon Akui Kesulitan Cari Sosok Tepat

Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon Ade Nugroho Yuliarno SSTP MSi 
Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon Ade Nugroho Yuliarno SSTP MSi . FOTO: IST
0 Komentar

RADARCIREBON.ID -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled hingga kini belum memiliki direktur definitif sejak mundurnya dr Luthfi pada pertengahan 2024.

Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon mengakui kesulitan menemukan sosok yang memenuhi kriteria sesuai sistem manajemen talenta.

Selama kekosongan jabatan tersebut, posisi direktur sudah dua kali dijabat pelaksana tugas (Plt).

Baca Juga:Metamorfosa Community Learning Gelar Dyslexia Awareness DayBupati Cirebon Imron Dorong Layanan Pendidikan Anak Berkarakter

Saat ini, tugas tersebut diemban oleh dr Dewi Damayanti, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur RSUD Arjawinangun.

Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno SSTP MSi mengatakan, pihaknya ingin segera menetapkan direktur definitif agar pelayanan rumah sakit berjalan lebih optimal.

“Kami sebenarnya ingin cepat. Bahkan saat pelantikan Sekda beberapa waktu lalu, kami berharap bisa bersamaan dengan pelantikan Direktur RSUD Waled,” ujar Ade Nugroho kepada Radar Cirebon.

Namun, hingga kini pihaknya belum menemukan kandidat yang masuk kategori terbaik atau pot sembilan dalam sistem manajemen talenta.

“Kami sudah melaksanakan penilaian kompetensi (penkom) pertama, tapi tidak ada yang masuk pot sembilan, kategori tertinggi dalam manajemen talenta,” jelasnya.

Menurut Ade, calon direktur harus memenuhi kualifikasi pendidikan tertentu, baik berlatar belakang dokter maupun memiliki gelar MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit).

“Dari hasil penkom pertama, baik yang bergelar dokter maupun MARS tidak ada yang masuk kategori terbaik,” tambahnya.

Baca Juga:Cipatakan Nuansa Cirebon Religius lewat Beber Bersholawat, Ini Pesan Bupati ImronDPRD Cirebon Bahas Regulasi Prioritas 2025 untuk Pembangunan Daerah yang Inklusif 

BKPSDM pun telah melakukan penilaian kompetensi kedua untuk mencari kandidat potensial.

“Penkom kedua sudah dilaksanakan. Sekarang kami sedang menunggu hasilnya, apakah ada yang masuk pot sembilan atau tidak,” katanya.

Jika kembali tidak ditemukan kandidat yang memenuhi syarat, BKPSDM membuka kemungkinan mencari calon direktur dari luar daerah.

“Kalau tetap tidak ada yang masuk pot sembilan, bisa saja kami mengambil dari luar daerah, tentu dari daerah yang sudah menerapkan manajemen talenta,” ungkap Ade.

Selain itu, ia juga tidak menutup peluang dilakukan open bidding (lelang jabatan terbuka) kembali jika proses manajemen talenta tidak menghasilkan calon yang layak.

0 Komentar