Basarnas Gelar Pelatihan Penanganan Darurat bagi Warga Indramayu

Aula Kopsuka Sindang
GELAR PELATIHAN: Para peserta mengikuti pelatihan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di Aula Kopsuka Sindang, Kamis (6/11/2025). FOTO: BURHANUDIN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat di Aula Kopsuka, Sindang, Kabupaten Indramayu, Kamis 6 November 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya keterampilan dasar, dalam menghadapi situasi darurat maupun bencana.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana menjelaskan bahwa pelatihan tersebut meliputi sejumlah materi penting. Seperti Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta teknik dasar pencarian dan penyelamatan (SAR).

“Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat mampu menolong dirinya sendiri maupun orang lain ketika menghadapi kondisi gawat darurat,” ujar Ade kepada awak media, di lokasi pelatihan.

Baca Juga:Sedekah Subuh untuk Lansia, Gerakan Pemuda Pangkalan Tanpa PamrihSiaga Bencana, Pemcam Sukagumiwang Pantau Tanggul Cimanuk yang Kritis

Ade menambahkan, kegiatan dilakukan dalam dua sesi, yaitu penyampaian teori dan praktik lapangan yang dibimbing langsung oleh instruktur Basarnas.

“Peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga dilatih secara langsung agar siap menerapkan ilmu yang diperoleh saat terjadi bencana,” katanya.

Menurutnya, pelatihan semacam ini sangat penting karena memberikan bekal dasar bagi masyarakat untuk melakukan tindakan cepat dan tepat saat terjadi kecelakaan atau bencana.

Kegiatan yang diikuti 160 peserta ini berlangsung selama satu hari dengan fokus pada pemahaman dasar first aid serta teknik pencarian dan pertolongan di lapangan.

“Pelatihan ini khusus diberikan kepada masyarakat Indramayu agar mereka tahu langkah awal yang harus dilakukan ketika bencana melanda wilayahnya,” tambah Ade.

Sementara itu, salah satu peserta, Selamet Hidayat (45), warga Desa Dermayu Kecamatan Sindang, mengaku mengikuti pelatihan tersebut karena sering menghadapi banjir di daerahnya.

“Di wilayah desa sayan itu sering kebanjiran, pernah air itu sampai lutut. Makanya ikut pelatihan ini lebih ke panggilan jiwa,” ujarnya. (han)

0 Komentar