Hadir di G20 EMPOWER Annual Summit 2025, XLSMART Paparkan Kesuksesan Sisternet

Hadir di G20 EMPOWER Annual Summit 2025, XLSMART Paparkan Kesuksesan Sisternet
Hadir di G20 EMPOWER Annual Summit 2025, XLSMART Paparkan Kesuksesan Sisternet
0 Komentar

JAKARTA – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan perempuan di era ekonomi digital. Kehadiran Direktur & Chief Information Technology Officer XLSMART, Yessie D. Yosetya, sebagai perwakilan Indonesia dalam Aliansi G20 EMPOWER pada G20 EMPOWER Annual Summit di Johannesburg, Afrika Selatan, 20–21 November lalu, menjadi momentum penting.

Ia memaparkan program Sisternet sebagai salah satu best practice sektor swasta Indonesia dalam menjembatani komitmen publik dan privat terkait pemberdayaan perempuan di ekonomi digital.

Yessie menegaskan bahwa partisipasi Indonesia di G20 EMPOWER bukan sekadar kehadiran simbolik. Ia menilai kolaborasi inklusif antara pemerintah dan sektor swasta telah berjalan dan memberi dampak nyata.

Baca Juga:Tim Peneliti FUA UIN Siber Syekh Nurjati Perkuat Jejaring ASEAN, Jalin Kemitraan dengan MEDIU MalaysiaSMARTFREN Fun Run 2025 Meriahkan Kebumen, Dorong Gaya Hidup Sehat dan Penguatan Jaringan Digital

“Melalui Sisternet, kami ingin menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi dan telekomunikasi dapat menjadi katalis pemberdayaan ekonomi perempuan di ekosistem digital,” ujarnya.

Pada perhelatan tahun ini, Presidensi Afrika Selatan dan G20 EMPOWER menempatkan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan, pengurangan ketimpangan, inklusi digital, dan pembangunan berkelanjutan. Fokus tersebut sejalan dengan tema besar G20 tahun 2025, yakni solidarity, equality, sustainability.

Bagi Indonesia dan khususnya XLSMART, isu tersebut sangat relevan karena bersinggungan langsung dengan dua pilar G20 EMPOWER: peningkatan keterampilan digital dan inklusi ekonomi digital perempuan.

Selama rangkaian agenda, Yessie terlibat dalam sejumlah sesi strategis. Dalam panel bertema “Bridging Legacies: Insights from Japan and Indonesia”, ia membagikan pengalaman Indonesia membangun kolaborasi lintas negara dan pemangku kepentingan untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor teknologi.

Ia menekankan pentingnya pelatihan terukur, kemitraan publik–swasta yang berkelanjutan, serta sistem mentorship untuk mempercepat hadirnya talenta perempuan di bidang digital.

Yessie juga mempresentasikan Sisternet sebagai model program pemberdayaan perempuan berbasis digital. Ia menjelaskan desain program, cakupan kegiatan, mulai dari literasi digital hingga pendampingan kewirausahaan dan akses ke jaringan pasar.

Forum G20 EMPOWER turut menyoroti berbagai tantangan kesenjangan gender di sektor digital, seperti keterbatasan akses konektivitas, minimnya keterampilan teknis, rendahnya representasi perempuan dalam kepemimpinan teknologi, serta hambatan struktural bagi wirausaha perempuan.

0 Komentar