RADARCIREBON.ID- Bencana alam yang terjadi di Aceh berdampak pada terputusnya jaringan komunikasi dan akses transportasi. Kondisi ini membuat sejumlah warga luar daerah, termasuk dari Kota Cirebon, telantar dan kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar. Mereka bahkan harus berjalan kaki untuk mencari titik yang masih memiliki akses komunikasi serta bergantung pada dapur umum karena logistik pribadi telah habis.
Wakil Wali Kota Cirebon Hj Siti Farida Rosmawati SPdI mengungkapkan bahwa pada Sabtu sore (6/12/2025), dirinya menerima laporan adanya empat warga Kota Cirebon yang terjebak bencana di Kampung Kem, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, wilayah perbatasan dengan Aceh Utara.
Selain empat warga Cirebon, tiga warga Indramayu juga mengalami nasib serupa. Semuanya terisolasi dan kehilangan akses komunikasi sejak bencana terjadi.
Baca Juga:Sinergi Tingkatkan Pengelolaan Sarpras OlahragaFormasi 2026 Terbatas, Puluhan Orang Berebut Tiket Petugas Haji
Adapun empat warga Kota Cirebon tersebut adalah Agung Siswanto (30), warga RT 01 RW 12 Kuranji, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Udin (46), warga RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti,
Abdur Rahmat Dahlan (31), warga Kedung Wungu Pesantren RT 03 RW 02 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, dan Muhammad Yusuf (29), warga RT 01 RW 03 Kelurahan Kalijaga, Harjamukti.
Mereka terisolasi selama 9 hari 8 malam tanpa akses komunikasi. Karena logistik menipis, mereka harus berjalan kaki dari wilayah terdampak bencana menuju Lhokseumawe. Selama perjalanan panjang tersebut, mereka hanya bisa makan dengan mengandalkan dapur-dapur umum yang mereka temui di sepanjang jalan.
“Saya menerima video mereka saat berjalan kaki. Mereka sudah menempuh perjalanan 9 hari 8 malam dan meminta tolong untuk dijemput,” ungkap Rida, sapaan akrab Wakil Wali Kota. Ia mengaku merasakan kepedihan mendalam mengetahui warganya harus berjalan kaki hingga hampir 10 hari dalam kondisi minim logistik.
Atas situasi tersebut, Rida meminta Dinas Sosial dan BPBD Kota Cirebon segera berkoordinasi dengan Dinsos dan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk memastikan kondisi para korban. Ia menekankan pentingnya upaya evakuasi dan pemulangan empat warga Cirebon tersebut secepatnya. “Mereka adalah warga Kota Cirebon. Pemerintah punya kewajiban memperhatikan warganya yang sedang terlantar di Aceh akibat bencana,” tegasnya.
Rida mendesak agar dalam waktu 2×24 jam, tim terkait sudah melacak keberadaan mereka dan mengevakuasi ke Kota Cirebon. (abd)
