RADARCIREBON.ID – Prestasi Fakhri Daynies Abi Maulana tak berhenti di panggung Jawa Barat. Usai dinobatkan sebagai Juara 1 Duta Muda Jawa Barat 2026 Utama, pelajar SMAN 1 Cirebon itu mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Cirebon.
Fakhri diundang secara khusus ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Rabu (24/12/2025). Ia diterima langsung oleh Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, bersama jajaran dinas.
Pertemuan berlangsung hangat dan tidak bersifat seremonial. Dialog lebih difokuskan pada penguatan peran generasi muda. Pemkot Cirebon ingin memastikan prestasi Fakhri tidak berhenti sebagai gelar, tetapi berlanjut menjadi kontribusi nyata bagi daerah.
Baca Juga:Kondisi Cuaca Ekstrem, Nelayan Cirebon Mulai Batasi Aktivitas di LautTingkatkan Integritas Anggota DPRD Cirebon lewat BK Award
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyampaikan apresiasi atas capaian Fakhri. Menurutnya, keberhasilan tersebut bukan hanya prestasi personal, melainkan juga membawa nama baik Kota Cirebon di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Agus menilai Fakhri merupakan representasi generasi muda Cirebon yang memiliki kepedulian terhadap budaya lokal. Dalam ajang Duta Muda Jawa Barat, Fakhri dinilai konsisten mengangkat identitas budaya Cirebon di tengah peserta dari berbagai daerah.
Pemkot Cirebon, kata Agus, terbuka untuk bersinergi dengan generasi muda, terutama mereka yang memiliki visi kebudayaan dan pariwisata. Pemerintah daerah membutuhkan figur muda yang mampu menjadi jembatan antara nilai-nilai tradisi dan realitas generasi saat ini.
Dalam pertemuan tersebut, Disbudpar juga menggali pengalaman Fakhri selama mengikuti seluruh tahapan seleksi Duta Muda Jawa Barat, mulai dari administrasi, tes tulis, wawancara, karantina, hingga grand final. Seluruh proses itu diceritakan secara runtut.
Fakhri menyampaikan bahwa ajang tersebut bukan sekadar perlombaan, melainkan ruang pembelajaran. Ia menyebut generasi muda diuji tidak hanya dari sisi pengetahuan, tetapi juga sikap, pola pikir, dan kepedulian sosial.
Disbudpar menilai pengalaman tersebut menjadi modal penting bagi Fakhri, terutama jika ke depan dilibatkan dalam program promosi budaya dan pariwisata Kota Cirebon. Pemerintah daerah mendorong anak muda tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan kebudayaan.
Dalam kesempatan itu, Agus Sukmanjaya juga menekankan pentingnya regenerasi pelaku budaya. Menurutnya, tantangan kebudayaan ke depan tidak ringan karena arus globalisasi dan budaya populer kerap menggeser nilai-nilai lokal.
