28 Ribu Liter Migor Ludes Terjual

28 Ribu Liter Migor Ludes Terjual
--FOTO: ABDULLAH/RADAR CIREBON KOSONG: Stok  minyak goreng di sejumlah supermarket di Kota Cirebon kosong.
0 Komentar

KUNINGAN – Ribuan warga Kuningan menyerbu pasar tradisional untuk mendapat minyak goreng (migor) kemasan dengan harga Rp14 ribu per liter. Sebanyak 846 dus migor di Pasar Baru dan Pasar Kepuh ludes dibeli dalam hitungan jam.
Menurut Kepala Diskopdagperin U Kusmana SSos MSi, jajarannya mengawal ketat sejumlah distributor agar pengiriman minyak kemasan lancar ke level pengecer.
“Ada sekitar 2.400 karton minyak kemasan dari salah satu distributor, untuk pengiriman ke sejumlah pasar di Kuningan. Satu karton ini berisi 6 bungkus minyak kemasan ukuran 2 liter. Sehingga distribusi per tanggal 17 Februari ini mencapai 28.800 liter minyak kemasan,” ungkap pejabat yang biasa disapa Uu.
Dikatakan Uu, upaya lain yang dilakukan dalam waktu dekat, yakni menjalin kerja sama dengan Bulog Cirebon dan Jabar Bergerak, untuk menggelar operasi pasar murah (OPM) di Kuningan.
“Insyaa Allah nanti hari Sabtu (besok) kita akan kembali melakukan operasi pasar murah di Kuningan. Kita kerja sama dengan Bulog dan Jabar Bergerak,” ujarnya.
Pada kesematan lain, Uu mendampingi Bupati H Acep Purnama SH MH menyidak salah satu lokasi gudang agen migor PT Swis Padma Jaya di Desa Cilowa Kecamatan Kramatmulya, kemarin (16/2). “Alhamdulillah dalam monitoring kali ini, kami apresiasi kesungguhan para agen dalam menjamin ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Kuningan,” kata Bupati Acep.
Menurut bupati, pasokan minyak goreng di agen tersebut baru mendapat pengiriman sebanyak 2.400 dus minyak goreng kemasan yang berisi 6 pouch/dus. Ia berharap, ke depan pengiriman akan terus lancar, sehingga persoalan kelangkaan minyak ini akan terjawab solusinya.
“Saya akan pastikan ketersediaan stok minyak goreng lancar, sehingga persoalan kelangkaan minyak goreng ini akan terjawab solusinya,” ujarnya.
Dalam dua hari ke depan, kata bupati, akan ada penambahan stok minyak goreng juga dari Bulog secara bertahap. Hal ini merupakan salah satu komitmen pemerintah daerah untuk mengatasi kelangkaan salah satu kebutuhan pokok tersebut.
Bupati menambahkan, kepada para penjual, baik di pasar tradisional maupun di toko-toko modern agar bisa melayani konsumen yang membutuhkan minyak goreng. Ditegaskan, para penjual tidak boleh melakukan praktik yang membebani konsumen, dengan persyaratan apa pun untuk mendapatkan minyak goreng.

0 Komentar