RAPID TEST MASSAL: Mabes Polri melalui Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) melakukan 1.000 rapid test massal di arena Car Free Day (CFD) usai kembali dibukanya Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Minggu (21/6). Pemeriksaan rapid test ini juga dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74 dan HKGB ke-68. --OTO: ADEK BERRY/AFP
0 Komentar

 
MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi pada Senin 22 Juni 2020, pukul 21.30 waktu setempat, akhirnya memutuskan untuk menggelar ibadah haji 1441H/2020M dengan jumlah terbatas.
Seperti diberitakan AFP, Selasa (23/6), Kementerian Haji Arab Saudi menjelaskan, bahwa ibadah Haji tahun ini terbatas untuk Warga Negara Saudi dan Warga Negara asing atau ekspatriat yang saat ini sudah berada atau berdomisili di Arab Saudi.
Kementerian Haji Arab Saudi beralasan, dari keputusan ini adalah demi menjaga kesehatan publik global di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) yang masih berlangsung negara tersebut.
“Mengingat terus berlanjutnya pandemi dan risiko penyebaran virus Corona di tempat-tempat ramai dan pertemuan besar, dan penularan antar negara, dan peningkatan rata-rata penularan secara global, telah diputuskan bahwa ibadah Haji untuk tahun ini akan digelar di mana sejumlah jemaah yang sangat terbatas dari berbagai negara yang telah berada di Arab Saudi, akan bisa menjalankannya,” demikian pernyataan Kementerian Urusan Haji dan Umrah Saudi pada Senin (22/6).
Menteri Urusan Haji, Mohammad Benten menyatakan, bahwa Pemerintah Arab Saudi hanya memperbolehkan sekitar 1.000 jamaah untuk menjalankan ibadah haji tahun ini.
Pemerintah tidak merinci lebih detail mengenai alokasi dan sistem penentuan jamaah yang diperbolehkan menjalankan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19.
“Jumlah jemaah haji kira-kira 1.000 orang, mungkin bisa kurang, mungkin juga bisa sedikit lebih banyak. Yang pasti, jumlahnya tidak akan sampai puluhan ribu atau ratusan ribu” kata Benten.
Pernyataan Kementerian Haji mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mengatakan, bahwa risiko virus corona diperkirakan akan terus meningkat, sementara vaksin belum ditemukan. Untuk itu, faktor keamanan menjadi prioritas pelaksanaan haji tahun ini.
Keputusan Arab Saudi untuk tetap melaksanakan ibadah haji tahun ini di tengah pandemi virus Corona dengan jumlah jamaah terbatas mendapat pujian dari ulama serta organisasi Islam dunia.
Seperti dikutip dari Saudi Press Agency, Selasa (23/6), Organisasi Islam tertinggi Arab Saudi, Dewan Cendekiawan Senior, mendukung keputusan pemerintah tersebut, karena bertujuan menyelamatkan umat dari potensi paparan virus Corona.

0 Komentar