acep-ridho-ono-surono
Bupati Kuningan Acep Purnama, Wakil Bupati Ridho Suganda bersama Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono.
0 Komentar

Tensi “peperangan” antara Bupati Kuningan H Acep Purnama dengan pasangannya Wabup HM Ridho Suganda akhirnya mereda. Keduanya dipertemukan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono di Jakarta, Kamis (18/3).

 FOTO pertemuan Ono, Acep, dan Ridho yang diposting di akun Instagram Ono Surono langsung viral di berbagai media sosial. Bahkan langsung menyebar di berbagai grup WhatsApp di Kuningan. Pertemuan itu langsung menjadi perbincangan baru. Terutama pengamat dan para politisi.
Banyak yang menyimpulkan pertemuan tersebut akan mengakhiri “pertikaian” Acep-Ridho yang beberapa hari ini menjadi bulan-bulanan pemberitaan berbagai media. Baik cetak maupun elektronik. Lokal bahkan nasional. Namun, tak sedikit pula yang menduga perdamaian hanya berlangsung sebentar. Bisa jadi masih akan berlangsung panjang.
Radar pun menghubungi Ono Surono melalui sambungan telepon seluler (ponsel). Respons cepat dibalas Ono. Ia menyampaikan rilis resmi terkait pertemuannya dengan Acep-Ridho. “Nanti saya kirim rilis saja ya, beserta fotonya lewat WA. Kebetulan saya baru nyampe rumah nih,” ujar Ono.
Sesaat kemudian, Ono pun langsung mengirimkan rilis resminya terkait hasil obrolan antara dirinya dengan Acep dan Ridho di Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Ia memberikan keterangan bahwa bupati dan wakil bupati (Acep-Ridho) adalah Dwi Tunggal untuk membangun Kuningan.
“Hari Kamis, 18 Maret 2021 di sebuah ruangan yang disebut Pojok DPR, saya dikunjungi oleh Bupati dan Wakil Bupati Kuningan saudara Acep Purnama dan M Ridho Suganda dalam rangka mendiskusikan pembangunan di Kabupaten Kuningan, sekaligus menanggapi isu-isu yang saat ini berkembang di Kuningan tentang ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan,” kata Ono.
Dijelaskan, ia bersama Acep dan Ridho sangat mengerti betul hal-hal apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab. Baik sebagai anggota legislatif maupun eksekutif. Mereka, kata Ono, diajarkan oleh PDI Perjuangan bahwa kekuasaan itu bukan tujuan utama, tapi bagaimana setiap jabatan yang diemban merupakan alat perjuangan untuk mensejahterakan rakyat.
“Kuningan adalah sebuah kabupaten yang masih mempunyai pekerjaan rumah yang besar untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Sehingga perlu sinergitas antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, yang diawali dengan kerja bersama, gotong royong antara bupati dan wakil bupatinya,” ungkap Ono.

0 Komentar