5 Ibu Hamil di Kuningan Terindikasi Covid-19

5 Ibu Hamil di Kuningan Terindikasi Covid-19
TETAP JALAN: Kegiatan bimbingan pra-manasik bagi para calhaj di Islamic Center Indramayu, Senin (9/3). FOTO: ADUN SASTRA/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan yang juga Tim Crisis Center Penanggulangan Covid-19 dr H Asep Hermana SpB FINACs kembali memberikan data atau informasi penting terkait perkembangan Covid-19 di Kuningan. Ia menyebut ada 5 ibu hamil yang terindikasi memiliki gejala Covid-19.
Ia kembali menerima laporan terkait adanya seorang ibu hamil yang akan dilakukan operasi kandungan untuk melahirkan  dan ternyata dalam kondisi batuk, pilek, dan juga ada keluhan di dalam tenggorokan. Setelah dilakukan rontgen ternyata ada radang paru.
Nah, dari anastesi yang dilakukan setelah ditelusuri, ternyata ibu hamil ini baru kedatangan suaminya yang baru datang dari Jakarta,” kata dr Asep, kemarin.
Awalnya dr Asep menyebut terdapat 4 kasus ibu hamil yang dilakukan operasi cesar atas adanya indikasi yang mengarah kepada gejala Covid-19.
Empat kasus tersebut semuanya terkontak dengan suaminya yang baru mudik. Ada yang berkisar tiga hari, 4 hari, dan juga ada yang seminggu. “Nah, pada hari ini (kemarin, red) ternyata ada satu lagi nih. Jadi, mungkin dengan hari ini (kemarin, red) jadi 5,” sebutnya.
Dengan munculnya kasus 5 ibu hamil tersebut, dr Asep kembali mengingatkan bahwa ancaman telah ada di depan mata, dan ini merupakan ancaman kedua. Karena kata dia, ancaman sebelumnya adalah dari penderita-penderita dari luar kota.
“Sekarang justru di dalam Kota Kuningan sendiri ini bisa menjadi ancaman. Ini mungkin harus kita evaluasi bersama, apakah tingkat kepatuhan untuk saudara-saudara kita pemudik untuk tidak keluar rumah dan menggunakan masker, juga untuk cuci tangan. Ini sudah dilakukan atau belum? Kalau melihat dari tanda-tandanya seperti ini, memang kepatuhannya itu boleh dibilang rendah. Oleh karena itu, bahaya semacam ini harus kita tumpas sebelum tanggal 14 April,” harap dr Asep.
Ia pun kembali mengingatkan agar para pemudik dapat berdisiplin menggunakan masker, kemudian juga selalu mencuci tangan, menjaga jarak aman antaranggota keluarga serumah, dan tidak keluar rumah selama 14 hari.
“Jangan sampai menjadi sumber penularan dari keluarga tercinta, bagi masyarakat, saudara-saudara sekampung. Jangan sampai menjadi pembawa malapetaka. Ini perlu disampaikan supaya menjadi kewaspadaan bersama. Harus lebih disiplin lagi, tidak keluar rumah, pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak aman,” pesan dr Asep. (muh/fik)

0 Komentar