6 Hari Terendam Banjir, Saat Surut Padi Gagal Tanam

banjir-gagal-tanam
Sawah di wilayah Suranenggala masih terendam banjir sehingga petani gaggal tanam. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Petani di Kabupaten Cirebon hanya bisa pasrah terhadap bencana banjir yang merendam sawah mereka, sehingga tanaman padi mereka gagal tanam.

Akibat sawah terendam banjir dan gagal tanam, para petani terpaksa harus mengeluarkan modal dua kali lipat dari biasanya. Salah satunya, di wilayah Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan.

Kuwu Desa Karanganyar Moh Yakub mengatakan, banjir tahun sekarang adalah terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga:Simak Jadwal Samsat Keliling 7 dan 8 Februari 2023Harap Bersabar, SIM Keliling Diparkir di Kantor DPMPTSP

Sampai-sampai di wilayah Desa Karanganyar, ungkap Yakub, di Kecamatan Panguragan ada sekitar 97 hektare sawah terendam banjir.

Akibatnya, kata Yakub, semua padi yang masih berusia satu bulan setengah itu habis terendam banjir sehingga mengalami gagal tanam.

“Selama 6 hari air banjir tidak surut, masih merendam sawah. Pas surut kemarin, 100 persen habis. Bukan saya sendiri. Di Desa Karanganyartotal ada 97 hektare yang terendam banjir dan gagal tanam,” kata Moh Yakub.

Menurut Yakub, penyebab dari banjir karena curah hujan yang tinggi dan air yang datang dari wilayah barat, Panguragan, dan Kecamatan Gegesik.

Namun, lanjutnya, aliran sungai yang menuju ke laut tidak lancar, karena sungai dekat dengan laut dangkal. Sehingga, air yang merendam sawah di Desa Karanganyar bertahan selama 6 hari, kemudian baru surut.

“Baru surut. Jadi sekarang ini, kita mau sebar benih. Terpaksa harus tanam ulang. Jadi ya ongkos sawah lagi. Kerugian kita per hektare dari Rp 4 sampai Rp 5 Juta. Kalau bantuan, sepertinya tidak ada bantuan dari pemerintah,” keluhnya.

Disinggung soal adanya asuransi, pihaknya dari pemerintah desa juga bingung ke pihak asuransi yang mempersulit petani ikut asuransi di tahun 2023.

Baca Juga:Anak Punk Hamil yang Diciduk Polisi Diserahkan ke Rumah SinggahWADUH! Di Cirebon Masih Ada yang Buang Air Besar di Saluran Irigasi

Sehingga, petani di desanya pun tidak ada yang ikut asuransi. “Bingung, kita seperti tidak bisa ikut asuransi. Jadi, semua petani di Desa Karanganyar tidak ada yang ikut asuransi,” tandasnya.

Sementara itu, dampak banjir juga dirasakan petani di Desa Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.

0 Komentar