8 Meninggal Terserang DBD

Kabupaten-cirebon-siaga-corona
Sekda Kabupaten Cirebon Rahmat Sutrisno memberi keterangan kepada wartawan. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Jumlah korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah. Saat ini, hingga awal April 2020, jumlah korban meninggal dunia karena serangan nyamuk aedes aegepty di Kabupaten Cirebon, tercatat sudah 8 orang.
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menjelaskan, jika dibandingkan angka kasus yang terjadi tahun lalu, angka yang terjadi tahun ini relatif jauh lebih sedikit ketimbang tahun lalu.
“Angka kasusnya turun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi tetap kita harus waspada. Ini penting agar tidak jatuh korban. Saat ini, dari mulai Januari 2020 sampai hari ini (kemarin, red), ada 8 warga yang meninggal dunia,” ujar Nanang kepada Radar, kemarin.
Ditambahkan Nanang, untuk angka Case Fatality Rate (CFR) DBD saat ini sekitar 2,71 persen. Normalnya angka CFR harusnya berada di bawah 1 persen. Saat ini, tim dari Dinkes sudah berupaya terus menekan angka ksus DBD, dengan berbagai cara. Mulai dari mendorong masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan 3M.
“Upaya untuk menekan angka kasus DBD terus kita lakukan. Alhamudulillah, saat ini angkanya turun drastis ketimbang tahun lalu. Hanya memang di sini perlu kerja sama banyak pihak. Masyarakat harus terlibat aktif dan mengikuti arahan dari petugas kesehatan,” imbuhnya.
Diakui Nanang, untuk jumlah kasus terbanyak DBD masih terjadi di wilayah kerja Puskesmas Nangela, Babakan dan Sindanglaut dengan jumlah masing-masing kasus sebanyak 19 kasus.
“Kalau angka kematian tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Plumbon dengan jumlah korban meninggal 3 kasus dari 8 kasus,” jelasnya. (dri)

0 Komentar