Asap Vape Sangat Berbahaya Bagi Anak Kecil, Bisa Fatal Akibatnya

Asap Vape Sangat Berbahaya Bagi Anak Kecil, Bisa Fatal Akibatnya
Asap Vape Sangat Berbahaya Bagi Anak Kecil, Bisa Fatal Akibatnya
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Disangka lebih ringan daripada rokok bahayanya ternyata, asap vape juga bisa berbahaya bagi lingkungan sekitar Anda, terutama anak kecil.

Ingat jangan sampai menghisap vape dekat dengan anak kecil karena dampak buruknya bisa sangat fatal untuk kesehatan.

Perlu kamu ketahui bahwa kebiasaan menghisap vape tidak hanya berpotensi membahayakan kesehatan penggunanya, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. 

Baca Juga:Ratusan Napi Lapas Cirebon Dapat Remisi Lebaran, Segini Jumlahnya5 Tahun Rusak, Jalan Halimpu-Wangkelang Diperbaiki Warga Secara Swadaya 

Seperti halnya perokok pasif, orang yang terpapar secara pasif terhadap asap vape memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kanker, terutama anak-anak. 

Berdasarkan adanya sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Jeannie Rodriguez dari Emory University, zat kimia yang terdapat dalam asap vape dapat memicu peradangan di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan seluler.

Kondisi ini dapat berujung pada diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

“Banyak perokok beralih ke vape dengan harapan bahwa itu lebih aman bagi orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi sebenarnya terdapat zat-zat kimia dalam cairan vape yang berbahaya bagi kesehatan Anda dan orang-orang di sekeliling Anda yang terpapar oleh asap yang Anda hasilkan,” ungkap Jeannie Rodriguez.

Risiko paparan asap vape secara pasif lebih signifikan pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. 

Melalui studi tersebut, Rodriguez dan timnya menganalisis sampel darah, liur, dan napas dari anak-anak yang orang tuanya menggunakan vape.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang merokok vape setiap hari memiliki kadar metabolit yang lebih tinggi. 

Metabolit ini terbentuk setelah tubuh terpapar zat kimia dari vape. 

Baca Juga:10 Ribu Per Hari Pemudik Tiba di Stasiun Wilayah Daop 3 CirebonPoliklinik RSD Gunung Jati Tetap Buka Selama Cuti Lebaran 2024

Peninjauan metabolit ini dapat menurunkan kadar dopamin di dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan kerusakan sel akibat stres oksidatif.

Tim peneliti memberikan informasi temuan mereka kepada para orang tua, yang banyak merasa terkejut karena selama ini menganggap vape lebih aman daripada rokok tradisional. 

Salah satu orang tua dalam studi tersebut berkata, “Saya selalu berpendapat bahwa vape mungkin 95% lebih baik dibandingkan dengan merokok.

Namun, hasil studi ini membuat saya mempertanyakan pandangan tersebut.” 

Vape pertama kali diperkenalkan sebagai alternatif untuk membantu perokok berhenti merokok tradisional.

0 Komentar