SUMBER – Nama calon wakil bupati Cirebon (cawabup), Hj Wahyu Tjiptaningsih mulai diperhitungkan di parlemen. Hal itu terjadi meski belum semua wakil rakyat membuka suara.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Fraksi PKB, Mad Sholeh mengatakan, proses pemilihan wabup Cirebon tinggal hitungan hari. Dari dua nama cawabup, secara pribadi sudah memiliki pilihan satu di antara dua calon. Yakni Hj Wahyu Tjiptaningsih.
“Bu Ayu (sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih), menurut saya lebih berpengalaman dalam birokrasi ketimbang Cunadi. Jadi, saya condong ke Bu Ayu untuk posisi wabup nanti,” ujar Mad Sholeh, kepada Radar Cirebon, kemarin (24/11).
Ia mengungkapkan, alasan mendukung itu lantaran rekam jejak Ayu sudah terlihat. Misalnya, pernah menjadi istri mantan bupati Cirebon, ketua KONI Kabupaten Cirebon, dan menjadi ketua tim penggerak PKK. Namun, soal pilihan ini secara pribadi tidak ada kepentingan apapun.
“Lha, Cunadi saya nggak tahu. Kenal pun nggak,” ungkapnya.
Bahkan, kata Mad Sholeh, informasi yang didapat dirinya, nama Cunadi di kalangan para kader PDIP saja banyak yang tidak kenal. Apalagi dirinya yang berbeda partai.
“Saya berharap, ketika Bu Ayu terpilih nanti, Kabupaten Cirebon ke depannya akan lebih baik lagi,” ungkap Mad Sholeh, yang juga menjabat sebagai ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, dalam proses pemilihan wabup nanti jangan melihat sosok suaminya. Namun, lebih melihat kepada niat baik yang bersangkutan untuk memperbaiki dan mengembalikan kepercayaan masyarakat serta keluarganya, harus dihargai.
“Bu Ayu itu pernah ngomong ke saya begitu. Jadi, ketika memiliki niat baik mengembalikan kepercayaan masyarakat Kabupaten Cirebon, saya kira selesai,” kata politisi PKB tersebut.
Ia mengungkapkan, berdasarkan pengamatan mendekati pemilihan wabup Cirebon, mayoritas anggota dewan sudah lebih condong pilihannya ke Ayu. Selain fraksi koalisi, PDIP dan Gerindra, ditambah Demokrat yang sudah satu suara, pun Golkar, dan Nasdem, termasuk PKB, sudah 50 persen anggotanya condong ke Ayu.
“Saya sih berharap, kekosongan kursi wabup Cirebon ini segera terisi. Sebab, sejak awal menjabat sebagai wakil rakyat, bupati Cirebon sudah tanpa wakil. Sehingga, menghambat kerja-kerja dalam upaya membangun Kabupaten Cirebon,” imbuhnya. (sam)