Bangkit dari Takdir Buruk, Jadi Atlet Kelas Dunia Hingga Miliki GOR Badminton

Bangkit dari Takdir Buruk, Jadi Atlet Kelas Dunia Hingga Miliki GOR Badminton
PRESTASI: Dheva Anrimusthi menunjukkan sejumlah medali emas yang diraihnya pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 dan event lainnya. FOTO: M TAUFIK/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

Baru tiga bulan latihan di SGS PLN Bandung, lanjut Dheva, ternyata dia didatangi pengurus National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat menawarkan untuk ikut Pelatda. Kesempatan ini pun tak disia-siakan Dheva yang langsung menerima tawaran tersebut dengan penuh suka cita.
“Sempat saya meminta pendapat kepada ayah tentang tawaran tersebut, tapi ayah menyerahkan jawabannya dikembalikan kepada saya. Setelah saya pikir masak-masak, akhirnya saya berbulat tekad menerima tawaran tersebut,” ungkap alumni SMKN 1 Pertanian Kuningan tersebut.
Rupanya, kata Dheva, keterbatasan gerak dan fungsi pada tangannya akibat kecelakaan tersebut masuk dalam kategori kecacatan sehingga bisa diikutsertakan dalam kontingen NPCI Jawa Barat. Dheva pun digembleng lebih keras untuk persiapan mewakili Jawa Barat mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) tahun 2016.
“Alhamdulillah saya berhasil meraih tiga medali emas pada Peparnas 2016. Dari sana kemudian saya direkrut ikut Pelatnas di NPCI Pusat di Solo untuk persiapan ikut ASEAN Paragames 2017 di Malaysa,” ujarnya.
Di Pelatnas, Dheva pun berlatih dengan gigih. Terbukti di ASEAN Paragames Malaysia, Dheva menyumbangkan satu medali emas dan satu perunggu untuk Indonesia. Prestasi ini pun membawa Dheva mengikuti Asian Paragames di Jakarta tahun 2018, dan berhasil menyumbangkan tiga medali emas.
“Selanjutnya saya mengikuti kejuaraan bulu tangkis tingkat dunia untuk meraih point ranking. Mulai dari Swiss World Champions, Irlandia Open, Turki Open dan Dubai Open, alhamdulillah saya selalu menjadi juara. Sampai sekarang saya masih meraih point tertinggi sehingga menjadikan saya ranking 1 dunia Parabadminton,” ujar Dheva.
Kini, Dheva tengah menyiapkan diri untuk mengikuti olimpiade penyandang cacat dunia atau Parlympic di Tokyo Jepang tahun depan. Di GOR miliknya yang diberi nama Anrimusthi Badminton Center, Dheva pun berlatih keras dengan bimbingan pelatihnya.
“Ini memang cita-cita saya sejak dulu, ingin membangun GOR Badminton. Selain bisa untuk saya berlatih, juga sebagai sumbangsih saya untuk Kabupaten Kuningan. Semoga akan muncul bibit-bibit baru yang akan mengharumkan bangsa dan negar, juga tanah kelahiran Kabupaten Kuningan,” pungkasnya. (*)

Laman:

1 2
0 Komentar