Di samping itu, KAI akan menyiagakan petugas pemeriksa jalur ekstra, petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, serta petugas posko daerah rawan ekstra. KAI juga mempersiapkan strategi manajemen krisis bernama AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga).
Cara tersebut selain menyiagakan tim personil lapangan khusus, juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di tempat-tempat strategis sepanjang jalur kereta api. Hal ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan.
2. Sehat dan Nyaman
Meskipun kondisi Covid-19 sudah membaik, KAI tetap menjalankan kebijakan protokol kesehatan untuk menjamin perjalanan mudik masyarakat tetap sehat, aman, dan nyaman, dengan mewajibkan pelanggan sudah divaksin dosis ketiga (booster).
Baca Juga:Apa Hukum Tukar Uang Rusak-Baru dengan Nilai Berbeda. Ini Kata Buya YahyaMahasiswa Magang MBKM STMIK IKMI Cirebon, Turut Sukseskan Program Satu Data Kabupaten Cirebon
Hal ini sesuai dengan SE Menteri Perhubungan No 84 Th 2022 dan SE Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/3984/2022 sejak 19 Desember 2022.Â
Bahkan on time performance KAI saat ini adalah 99,6%. KAI secara bertahap terus meningkatkan waktu tempuh kereta api melalui perbaikan prasarana. Hasilnya kereta api dapat mencapai kecepatan hingga 120 km per jam. Meski ada peningkatan kecepatan, keselamatan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama.
4. Aksesibilitas
Stasiun-stasiun yang dimiliki KAI menjangkau banyak kota, kabupaten, bahkan kecamatan yang mungkin belum bisa diakses oleh moda transportasi lain. Selain itu banyak juga stasiun yang menawarkan akses naik dan turun langsung di pusat kota.
5. Perjalanan Anti Stres
Salah satu keunggulan perjalanan menggunakan kereta api yaitu pemandangan yang begitu memukau di sepanjang jalur berupa hutan, pegunungan, pematang sawah, sungai, jembatan, terowongan, bahkan pantai dapat dinikmati pelanggan. Pelanggan dapat memilih jenis kereta sesuai kebutuhan seperti ekonomi, bisnis, ekskutif, luxury, hingga panoramic.