Agus Mulyadi menyebutkan bahwa proses penilaian terhadap para peserta open bidding untuk menghasilkan tiga besar nama-nama di masing-masing formasi, masih menggunakan penilaian kumulatif.
“Tidak sistem gugur, penilaiannya kumulatif. Dari tes assessment, pemaparan makalah, dan wawancara, digabungkan hasil penilaiannya secara kumulatif. Nanti muncul peringkat tiga besar berdasar nilai tertinggi,” ujar pria yang akrab disapa Gus Mul tersebut.
Kemudian, tiga besar nama peserta yang hasil penilaiannya terbaik dari masing-masing formasi tersebut akan diserahkan kepada walikota selaku pejabat pembina kepegawaian, untuk dipilih salah satunya menjaga pejabat definitif pada masing-masing formasi yang di-open bidding oleh pemkot.
Dia menambahkan, selain ketentuan umum mengenai pelaksanaan open bidding tersebut, yang mengalami perubahan hanya terkait pelaksanaan teknisnya saja. Karena, ada salah satu tahapan tes yang dijalani oleh peserta secara virtual converence atau zoom meeting. Yakni, pelaksanaan seleksi kompetensi dasar oleh assessor. “Karena assessor-nya berasal dari luar kota,” katanya.
Seperti diketahui, ada 31 nama peserta open bidding yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak. Mereka akan berebut menempati enam formasi. Di antaranya formasi Inspektur Daerah 4 orang, Staf Ahli Walikota 5 orang, Kepala Dispora 5 orang, Kepala BKPSDM 8 orang, Kepala Bakesbangpol 4 orang, dan Direktur RSDGJ 5 orang.
Para peserta tersebut akan menjalani seleksi kompetensi oleh assesor yang akan dilaksanakan 5 Juli 2021, melalui virtual conference atau zoom meeting. Kemudian dilanjut seleksi pemaparan makalah dan wawancara oleh pansel pada hari Rabu dan Kamis (7-8/7) di Hotel Bentani Cirebon. (azs)