BPBD Kabupaten Cirebon Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem

mitigasi-bencana-kabupaten-cirebon
Sarana BPBD Kabupaten Cirebon untuk penanggulangan bencana banjir. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengingatkan akan dampak curah hujan dan kerentanan tanah pada sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan, pada masa peralihan musim, perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat, petir, angin kencang dan puting beliung. Kabupaten Cirebon, adalah wilayah yang harus siaga penuh, karena jadi langganan banjir dan puting beliung.

BERDASARKAN indeks risiko bencana Indonesia, Kabupaten Cirebon masuk dalam lima besar wilayah paling berpotensi diterjang banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Alex Suheriyawan MPd saat ditemui Radar mengatakan, salah satu hal yang saat ini diantisipasi adalah terjadinya cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana banjir, angin puting beliung, rob air laut hingga pergerakan tanah.
“Bencana alam sering kali disebabkan karena terjadinya cuaca ekstrem. Hujan di hulu, tiba-tiba di bagian hilir banjir. Ada anomali cuaca yang membuat bencana terjadi. Misalkan ada wilayah yang dulu tidak pernah banjir, tiba-tiba terjadi banjir,” ujarnya kepada koran ini, kemarin.
Ditambahkan Alex, terdapat 50 lebih sungai yang membelah wilayah Kabupaten Cirebon. Kondisi ini yang membuat wilayah tersebut seringkali dilanda bencana banjir, hampir setiap tahun.
“Kondisi sungai-sungai di wilayah kita juga sangat perlu normalisasi. Ada yang mengalami pendangkalan sampai area sungainya menyusut, karena terdesak pemukiman warga,” imbuhnya.
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, lanjut Alex, tidak membuat persiapan penanggulangan bencana alam di Kabupaten Cirebon menjadi terganggu. Pihaknya tetap mempersiapkan diri dan personel untuk diterjunkan sewaktu-waktu ke lapangan, jika terjadi bencana alam. Baik puting beliung maupun banjir.
“Persiapan sudah kita lakukan. Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan. Belum lama juga terjadi puting beliung di Desa Karang Malang. Kita juga terjunkan anggota untuk melakukan penanganan waktu itu,” bebernya.
Untuk wilayah yang rawan banjir berdasarkan rekam kejadian dan riwayatnya adalah wilayah Kecamatan Gebang, Mundu, Waled, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Lemahabang, Astanajapura hingga wilayah Gegesik, Gunung Jati, Tengah Tani serta Plered.
“Wilayah-wilayah tersebut menjadi langganan banjir dan hampir terjadi setiap tahun. Kita punya rekam jejaknya. Sehingga konsentrasi bisa kita perkuat di daerah-daerah yang rawan. Tapi ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi banjir di wilayah yang tidak biasa, akibat cuaca ekstrem dan anomali cuaca,” katanya.

0 Komentar