BPJamsostek Salurkan Bantuan ke Keraton Kasepuhan

apr-adv-BPJAMSOSTEK (7)
SERAHKAN BANTUAN : Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menerima bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJ SL) BPJ S Ketenagakerjaan, kemarin (12/3).
0 Komentar

CIREBON
Dihiasi dengan keramik yang menempel di dinding ruangan, di ruang Prabayaksa
Keraton Kasepuhan, secara simbolis BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek)
memberikan bantuan renovasi kepada Keraton Kasepuhan Cirebon, kemarin (12/3).
Di dalam ruangan yang berusia 400 tahun tersebut, sebanyak Rp175 juta
disalurkan ke Keraton Kasepuhan dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) BPJS Ketenagakerjaan.

Deputi
Direktur Bidang Perencanaan Strategis BPJamsostek, Teguh Purwanto mengungkapkan,
program ini menjadi salah satu kepedulian BPJamsostek untuk bisa memberikan
bantuan guna mengembangkan salah satu warisan budaya, agar bisa lebih
bermanfaat. Bentuk kepedulian ini juga dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab
sosial.

“Keraton
Kasepuhan merupakan salah satu ikon warisan budaya Indonesia untuk budaya. Kami
turut berkontribusi dengan perbaikan fasilitas, sehingga warisan budaya ini
nantinya bisa lebih nyaman untuk dinikmati terutama generasi milenial,”
ungkapnya.

Baca Juga:70 Persen Kios Pasar Balong TerisiSekejap, 6 Tebing Desa Situgede Runtuh

Program
TJSL pun berlangsung di berbagai kota dengan beberapa item yang berbeda, bukan saja keraton namun juga dalam pembangunan
masjid, pengadaan taman kota, dan lainnya. Diharapkan, dengan adanya kegiatan
ini, pihaknya bisa terus berkontribusi dalam meningkatkan warisan budaya di
Jawa Barat khususnya.

Penyerahan
bantuan ini pun secara simbolis dilakukan oleh Kepala Kantor BPJamsostek Cabang
Cirebon, Multanti kepada Direktur Utama BPKK, PR Alexandra Wuryaningrat.

Sementara
itu, Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat
mengucapkan terima kasih atas disalurkannya bantuan ini. Menurutnya, tidak
semua BUMN, organisasi, atau perusahaan yang saat ini peduli pada peninggalan
budaya. Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang andil terbesar
terhadap APBN setelah Migas. Hampir sebagian besar wisatawan yang masuk
Indonesia, 60 persen di antaranya mencari wisata budaya. “Dalam
pelestarian warisan budaya ini, kami membutuhkan dukungan segala belah pihak. Kami
turut berterima kasih dan semoga semua ini membawa berkah,” tukasnya. (apr/adv)

0 Komentar